YANUARGROUP COMPANY

CERPEN

                                                                                                                               JERITAN HATI
    Tak kuduga semenjak aku disini, di SMA ini banyak sekali hal yang terungkap, dari mulai cinta dan asmara terungkap sudah, di SMA N 1 BATANG memang salah satu SMA tervavorit di Batang, Batang adalah suatu kota kecil namun penduduk dan ilmunya tak sekecil kota.
    Aku memang tak terbayang bisa masuk ke sekolah ini,semilir angin yang sejuk dan riukan teman-teman yang menggemparkan hati tuk mensuarakan hatiku kepadanya. 

Aku seorang diri, Yanuar itulah aku, aku tak tahu apa yang harus aku perbuat dengan dzikir dan do’a adalah andalanku setiap waktu
    Terlihat temanku sedang bermain,bercanda, memang aku rasa aku tak punya teman, apa aku ini dibenci karena golang bawah aku ini, itu sungguh penghinaan, biarlah.
    Hei bu...mambu..,Astaghfirullah, temanku jannata memanggilku begitu...sebagian besar gengnya menag memanggilku dengan nama yang menjelekkan aku, mungkin itu alasannya.
    Tidak apa hanya sabar yang ku abndalkan...tiba saat bel berbunyai dering sekali aku segera masuk kekelas untuk mulai pelajarannya.
(Bersambung ) 

                                                                                                    DETEKTIVE YANUAR 

     Suara gemuruh kota tokyo, diiringi lantunan gemuruh mobil, debu berterbangan memasuki tubuh, seketika itu terdapat seorang detektiv muda, ia entah tak mengerti mengapa sifat pandai, cerdas dan suka memeahkan masalah, melekat pada dirinya, “mungkin ini dari keturunan dari ayahku”, ujarnya dalam hati, memang ayah darinya seorang detektiv juga, suka memecahkan berbagai kasus hingga ke international, namanya terkenal dimana-mana dan dibanggakan setiap ia berada, namun malang sekarang ia telah tiada saat kecelakaan dahulu pada 20 tahun yang lalu, beliau tewas didalam sebuah kecelakaan pesawat yang menewaskan setidaknya seluruh penumpang pesawat tersebut, nama ayahku adalah KOROISIN EDOGAWA, hingga akupun memiliki nsatu kata darinya hingga aku dinamainya YANUAR EDOGAWA, ku pikir nama tersebut bagus, yaah, cukuplah untuk diriku namun anehnya akau anak dari seorang yang terkenal namun hanya sedikit yang mengenalku, dan mengetahui kalau aku ini anak dari beliau, kurasa tak apa laah, buat apa nama yang terkenal, keren namun hanya bisa menimbulkan masalaah dimana-mana, aku rasa aku cukup menjadi diriku sendiri tak usah menuntutnya. “Hai Yanuar makan malam sudah siap ayo cepat makan” tiba tiba kakakku memanggil aku untuk makan malam di sebuah rumah, tidak begitu mewah, hanya sederhana, yaah setidaknya cukup untuk beristirahat.

Hari mulai larut malam keramaian mulai sedikit berkurang hingga akhirnya benar-benar sedikit suara yang ku dengar di jalan, sesegera ak mengakhiri lamunanku di atas pintu jendela rumahku dan menyegerakan tidur, tak sengaja aku melihat jam ternyata jam sudah menunjukan pukul 01.00, “wah gawat besok besok akukan harus bangun pagi untuk sekolah” ujarku, malam pun berlarut menjadi terang , “Hei kamu bangun dong sudah pagi “ gimana sih, tak ku sadari aku mendengar suara tersebut hingga membuat ku cepat untuk mengakhiri tidur, “Wuaaaap” “lagi enak-enak tidur juga dibangunin” ujarku, luhat itu jam jam berapa!!!!!, ujar kakakku, seketika itu aku langsung menoleh, APAAAAAA!!!! jam 06.45, aku lupa kalau hari ini sekolah masuk jam 07.00, dengan secepat kilat aku melakukan semuanya dari makan pagi, mandi ganti pakaian, setelah itu pakai sepatu, UHH melelahkan sekali, dengan cepat aku lari dan menumpang bis jurusan Hiroshima yang arahnya memang lewat sekolahku.

Beruntung diriku hingga urang satu meter pintu ditutup aku sudah masuk dan berada didalam sekolah, uhh beruntungnya diriku, satujam berlarut kui habiskan di dalam kelas, dua hingga bel tanda dibunyikan yang menandakan kalau jam pulang aku habiskan di dalam kelas, sambil berkata dengan teman tua yang bernama professor Sinutsu melalui telpon gengam, professao0r orangnya baik, dia selalu memberikan ku alat-alat canggih didalam memecahkan kasus-kasus kejahatan, seperti swepatu yang diguinakanku sekarang ini adalah buatannya keistimewaannya yaitu sepatu ini kalau diputar pada bagian pemutarnya akan menghasilkan tekanan yang luar biasa. apalagi jika digfunakan untuk menendang sesuatu bisa jadi yang terkena twendanganku tadi akan pingsan atau kesakitan.

Haripun mulai larut siang berganti sore akuharus bergegas untuk pulang ke rumah supaya tidak dicari oleh kakakku dan teman-temanku, satu jam aku menunggu bus namun tidak kunjung muncul namun tak beberapa lama muncul bus jurusan Sinjutsu, aku tak pikir lama naik kedalam bus tersebut, Suasana dibus tersebut masih dibilang aman-aman saja tidak ada yang mencuruigakan dan masih terbilang tidak terjadoi apa-apa, setelah itu aku duduk bersama seorang kakek tua yang tempatnya persis didekatb saya. dan ada satuhal yang pasti pada bus tersebut terdapat 20 kursi dan semuanya penuh diduduki penumpang, namun ada tempat duduk yang masih diduduku oleh satu orang yaitu tepat pada depan kiriku, namun tak ada hal yang aneh disana semuanya nampak seperti biasa.

Tak lama kemudian aku melihat orang itu yang sedang duduk sendiri, firasatkusungguh aneh entah mengapa, mungkin ada sesuatu yang terjadi namun aku tak mengetahuinya atau..............!!!!, ah ngacau, tak sempat aku memikirkannyaaku melihat ke arah luar jendela, dan aku langsung mendengar suara aneh “uhhh, uhh,uhh” seperti orang kesaklitan, akupun bingung, ahh mungkio ini adalah bayangan ngacauku” ujar ku dalam hati,

Waktu terus berjalan hingga bus berhenti tepat di halte bis Yokohama, aku tak tau mengapa mataku ini selalu melihat ke arah orang itu, sesegera itu bus yang dikendaraiku berhenti dan bus tersebut berhenti dengan kasarnya hingga membuat semua penumpang terlempar ke depan, dan apa yang terjadi?, Orang itu, orang itu aku melihatnya dia terlempar kedepa, aku melihat orang tersebut lemas dengan mata terpejam, Apaaaaaaaaaa!!!!!! orang tersebut ambruk ke depan dan tergeletak berbaring pada tengah-tengah bus , HUAAAAAAAAA!!!! suara histeris orang yang melihatnya menggelegar seketika itu orang-orang pada keluar berhamburan keluar bus, karena aku sudah terbiasa dengan hal ini aku tak merasa takut lagi, aku dekati mayat itu, ku teliti dari ujung kaki hingga ujung rambutnya begitu juga dengan pakaian yang melekat paa tubuhnya, dengan perlahan aku[pun melitinya, sepertinnya tidak ada tanda-tanda kekerasan, dan ini nampak seperti kecelakaan atau penyakit mematikan, aku mulai berpikir, Hei kau sedang apa! awas jangan disini kami polisi! , uhh mentang-mentang polisi mengatur seenaknya, ujarku dalam hati, aku pun kerluar bus sam bil berpikir apakah itu tadi pembunuhan atau kematian dikarenakan penyakit, sambil berfikir aku meliha keadaan bus perlahan-lahan, nampaknya tidak ada keaneha pada bus ini, Aneh, tiba-tiba ada temanku datang, Hei Yan !, Hei juga! temanku ini bernama Kojiwara tinggal tak jauh dari TKP, oh ya Yan kamu tadi naik bus ini Ya? Iya, waktu demi waktu aku berbicara dengannya, dan palisi membawa korban ke rumah sakit, polisi tersebut berkata kepada seorang atasannya, entah mengapa aku mendengar pembicaraannya, “Pada baju korban terdapat sebuah jam tangan, kaca mata , sebuah hand phone, dan berikut uang sebesar seratus ribu rupiah, ujar polisi tersebut.

tak lama kemudian setelah aku mendengar bukti tadi, aku enghentikan pembicaraanku dengan temanku dan bergegas menggunakan angkutan umum untuk ke rumah sakit, Jam tangan, kaca mata, hand phine dan uang, pikirku dalam hati saat diperjalanan, setelah disana aku menanyakan korban tersebut pada dokter yang ada disana, Dok tadi ada korban yang baru kesini, kira-kira tempatnya dimana ya, dan siapa dokternya?, Aku dokternya, memang kenapa? dia terkena penyakit atau dibunuh Dok?, nampaknya dia terkena penyakit jantung, Apaaa penyakit jantung, ujarku, Aneh mengapa bisa terjadi ya sementara tidak ada situasi atau alat yang bisa membuatnya sakit jantung, tak berapa lama dari kata-kataku tadi aku entah mendapat suatu bukti lain, Alat pembunuhan? , kalau ini benar penyakit yang mematikan korban pasti ada sesuatu yang dapat menaikan tekanan pada jantungnya sehingga ia meninggal, tapi apa ya? aneh , apabisa penyakit jantng bisa kambuh dengan sendirinya, baiklah aku akan tanya kepada profesor, Dok terima kasih atas informasinya? ya, ujar si dokter,

aku bergegas menuju ke tempat profesor berada, dengan meminjam sepeda motor milik temanku tadi , aku harus cepat, cepat, tak ada waktu lagi jika tidak cepat pembunuhnya tidak akn bisa tertangkap.

Akhirnya sampai juga di kediaman profesor, kubuka pintu, prof aku membutuhkan bantuanmu, ada apa Yanuar ?, kok seperti terburu-buru, ujar profesor, Ya ini aku harus memecahkan kasus ini, prof penyakit jantung bisa terjadi karena apa? , ohh kamu kemari hanya mau tanya soal hal itu ya? itu mudah sekali, ujar profesor, gini ya Yanuar penyakit itu bisa kambuh akibat suatu tekanan pada tubuhnya bisa berupa getaran, terkejut, atau ada reflek yang diluar kemampuannya dikarenakan ada saraf yang sedang normal tiba-tiba dikejuitkan harus ekstra, itu lah yang menyebabkan penyakit itu? Hai Yanuar kamu dengar gak! Hei dimana kau! uhh dasar diberi tahu malah pergi, mungin apa penjelasanku terlalu panjang ya? ujar profesor.

Tidak ada waktu lagi (sambil berlari) aku harus menuju ke TKP, getaran, kejutan, reflek, mana yang mungkin bisa terjadi! tiba-tiba, Hei yanuar aku Nohaka senang bertemu dengan mu! apa Nohaka, ujarku, oh iya dia teman SMPku dulu, Senang bertemu dengan mu juga! ujarku, oh iya Yan sedang apa kamu sekarang kok kayaknya tergesa-gesa? Ahh engak, biasa aja, ujarku, Grrrr, grrrr, grrrrr tillilit,tlililit apa itu? tanyaku, oh iotu Hp ku sebentar ya!, sepertinya aku mendapatkan ide baru dia bergerak, mengejutkan, dan bereflek tiba-tiba,, pasti itu, sesegera itu aku langsunbg lari menuju ke TKP untuk melihat kembali barang-barang korban, Hei yan Mau kemana! ujar Nohaka, Tidak ada waktu lagi! sampai jumpa lagi, Ujarku,.

Setelah itu aku dan motor milik temanku melaju dengan kencangnya dengan diiringi lantunan angin yang seakan-akan mendukung perjalanan ku.

Setelah tiba di TKP, sebentar-sebentar minggir! aku teliti barang-barang bawaan korban, Ahhh ini dia, pasti, aku pun langsung mengambil Hp milik korban, dan ku buka apakah ada pesan yang masuk atau telepon yang masuk pada saat jam kira-kira...... Ohh iya jam 14.15, saat aku sedang pulang sekolah, dan aku mendengar bunyi itu sesaat ia masih duduk disana, tak salah lagi, kubuka dan kulihat ternyata, .............................Yeah ternyata benar aku sudah menduga hal itu, ternyata ada pesan yang masuk pada jam kira-kira sekitar jam itu, hanya ada satu yang terbukti, OK baiklah, Aku langsung memanggil seorang polisi yang kebetulan sedang memeriksa TKP, Pak polisi aku boleh gak minta sesuatu! tanyaku, tanya apa Nak? ujarnya, gini aku mau minta teman korban semuanya untuk datang kemari untuk meminta alibi mereka boleh gak?, untuk apa!, ini kan bukann sebuah pembunuhan, melainkan kecelakaan yang diakibatkan penyakit jantung, ujar polisi itu, Uhh sulit benar memperdaya polisi ini, Ujarku, gini pak tadi kepala kantor polisi menyuruh untuk memintai keterangan dari teman-teman korban, begitu pak, Ohh begitu ya oke deh. sebentar ya.

Tak lama kemudian merekapun datang, mereka langsung dimintai keterangan soal kematian korban, Hei tunggu dulu!!!!, ujarku, Aku sudah mengetahui trik-terik yang dipakai oleh korban, rencananya si pembunuh ingin upaya kasus ini dianggap sebagai kasus kecelakaan biasa dengan sebagai latar belakang penyakit jantung, tapi sunguh aneh bukan!!!!!! coba bayangkan penyakit jantu secara tiba-tiba kambuh begitu saja, apakah itu aneh sekali, ya memang jika di pikir dengan akal dan logika biasa pasti seperti kecelakaan biasa yang korban sdeoperti yang menyebabkan penyakitnya kambuh, namun bukan seperti itu menurutku ini adalah pembunuhan!!!!!!!!!!!!!!, APAAAAAAA!!!!! seketika itu suasan menjadi sangat mencekam dan penuh dengan keterkejutan, APAAAA Pembunuhan kata mu! dari mana kau mengambil keputusan itu? ujar polisi, Dan pembunuhnya adalah KAU HIROSHI!....................Apa HIROSHI, Hei kau jangan sembarangan menuduh apa bukti nya! ujar hiroshi, Ada, APAAAAAA! ujar Hiroshi kaget, Lihat pada hand phone korban, Hiroshi pada awalnya sudah mengetahui banyak mengenai korban, baik dari penyakit dan profesinya, Ia sengaja mengirim sebuah pesan kepada korban kira-kira sekitar pukul 14.15, hiroshio mengetahui bahwa pada jam-jam itu si korban sedang berda di sebuah bus karena si korban adalah seorang pedagang makanan pada pagi hari, yang dimana jika siang hari biasanya pedagang makanan diwaktu pagi akan berbelanja ke pasar, si korban rencananya ingin pregi kepasar terbukti saat dibus dia terkesan menyendiri, itu bukan menyendiri melainkan tidak ada yang mau duduk bersamanya karena aroma korban sungguh seperti di tempat kumuh, dengan memanfaatkan kondisi korban yang seperti itu si pelaku dengan mudah memanfaatkannya, Hiroshi mengirikan sebuah pesan kepada korban berkenaan dengan pukul itu, akibat dari getara hand phone korban yang bisa memicu saraf jantung korban, yang akan mengakibatkan saraf jantung korban bekerja secara tibga-tiba, dengan posisi seperti itu korban yang memiliki penyakit jantung akan bereaksi dan dapat menyebabkan kematian, Hei tunggu dulu!, memang aku yang mengirim pesan itu tapi itu adalah ketidaksengajaanku, Ujar Hiroshi, Pak polisi sekarang coba ambil handphone korban dan di teliti, Ujarku, sesegera itu polisi itu menyebutkan, di handphone korban sedang diaktifkan nada getar, dan pesan yang ada pada hand phone korban ada lima pesan, semua pesan dikirim oleh istri korban dan dari semua itu ada pesan dari hiroshi, waktu yang dicantumkan, pesan dari isrti korban yaitu pukul 01.00,05.00,06.30 dan yang terahkir yaitu pukul 11,45,, hiroshi mengirim pesan pyulul 14.17.; da [pesan yang disampaikan Hiroshi, yaitu “Hei senag berkenalan dengan mu”. ujar si polisi itu, Nah sudah terbukti kan , Apa maksudnya pesan itu bukankah kau sudah mengenalnya, mengapa kau ingin berkenalan yang kedua kalinya! itu sungguh anehkan, dan terlebih lagi korban hanya berhubunga dengan istrinya melalui handphone dikarenakan tidak ada yang mau berteman dengannya karena bau aroma dari korban, dan itu semua terbukti dari pesan di hand phone korban dan saat menaiki bus, saat itu ia duduk sendirian, jadi kesimpulannya, kau sengaja membunuh nya!!!!!!!!!!!!!!. A......A...ku memang membunuhnya, tepat apa yang dikatakan Anak itu, A.........ku memang membunuhnya karena rasa kesalku dengannya, waktu itu, aku sedang bersamanya di dekat menara tokyo ia mengatakan sesuatu yang begitu menyakitkan buatku, hingga aku menyimpan dendam dengannya ia berkata “Hiroshi kau adalah temanku yang ku anggap teman permainan saja, bukan teman sebenarnya, selama ini aku belum pernah merasakan enaknya bersahabat, namun aku hanya memanfaatkanmu saja, untuk teman kesendirianku, selama ini aku hanya sendirian dan hanya ditemani istri yang jauh di negeri sebrang, aku sudah bosan dengan mu, sekarang kita bukan teman lagi anggap saja aku tidak pernah megenalimu, dan begitu pula sebaliknya”. begitu katanya, Aku hanya dimanfaatkanya untuk teman darinya, setelah ia bosan aku hanya dibuang begitu saja dia anggap Aku ini siapa!!, begitulah. namun pembunuhan tetaplah pembunuhan yang telah merenggut nyawa seseorang, itu adalah melanggar hukum, ujarku.

Haripun berlarut menjadi petang, Uhh sial aku terlambat pulang kerumah aku pasti dimarahi oleh kakakku nih, wahhh gawat, dengan cepat aku berlari untuk menumpang bus untungnya ada bus yang terakhir yang lewat di jalur itu, tak pikir lama aku naik dan Huhh untungnya, capek juga memecahkan kasus, namun itu sangat menyenangkan, ujarku sambil tersenyum gembira. 

                                                                                                                             YANUAR'S NOTE

       Bertaburan dedaunan, sepoi angina yang menghembus turut berhembus tak henti dengan kencangnya, seorang remaja berdiri di tengah terpaan angina sambil menahan kedinginan, terlihat di suatu surat kabar bahwa akan terjadi gempa bumi sebentar lagi,
Di tengah kesunyian malam dengan ditemani rintisan gerimis yang kian membesar, menambah tegang suasan, ia tak tau mau kemana akan berlari, apakah yang semua ini memang benar akan terjadi tanyanya dalam hati, di tengah lapangan ia berdiri menahan deruan angina dan serangan tetesan hujan, didalam hati yang kebingungan terlintas pula benak untuk merusak Koran itu, yang membuat semuanya panic ketakutan, seakan ia tak mau menerima, entah mungkin ini memang takdir yang harus dilakukan, tak ada kemudi untuk tidak menerimanya, semua dikendalikan Oleh Allah yang maha kuasa, Yanuar tetap berdiri disana, hingga ia hanya bias berdzikir dan berdo'a semoga kepanikan ini dapat teratasi, terlihat semua orang bergegas untuk menuju pengungsian di tengah malam yang pekat, jam menunjukkan pukul 12.13 tengah malam, detak jantung berdetak begitu cepat, menambah suasana ini semakin panic.
Yanuar ………cepat lari…? Sebentar lagi gempa dan banjir akan terjadi……!!!!!, ujar Ibuku berteriak, sambil penuh dzikir memohon perlindungan Allah swt, aku berlari menuju Ibu dan Bapakku yang sedang mengemban Adikku, Putri Istiqomah namanya, ia masih Balita umur lima tahun, sambil menangis Ibuku membawanya pergi ke tempat yang aman.

         Dingin malam menusuk hati, dengan sekuat tenaga ia membantu Ibunya untuk mencari tempat yang paling aman, sambil Ayahnya  begitu perhatian pada Yanuar dan Adik, ia mencarikan jalan dan membuka pintu-pintu di rumah pengungsian, lumayan jauh jarak antara Rumah dan tempat pengungsian, dengan nafas terengah-engah, aku akhirnya menggendong ibuku yang telah kelelahan, dan ayah  yang menunjukkan jalan. Tak berapa lama akhirnya sampai sudah di tempat pengungsian, swambil membaca istighfar ibuku terus berdo'a, memohon kepada Allah supaya diberikan kumudahan.
Terlihat Ayah sedang menelphon kakak namanya Anta Firdaus, kakak memang lumayan keras kepala dan suka membuat marah orang. Ternyata kata Ayah kakak masih ada di rumah, dan ia tidak mau pergi karena takut barang-barangnya hancur, ujar Ayah kepada Yanuar dan semuanya, tak dapat di biarkan Yanuar langsung turun dari rumah itu, namun ayah melarang, Biar aku saja Yan!!, ujar Ayah……, Tidak aku ikut, ujar Yanuar, sambil Ayah berlari aku tetap ada di posisi belakang dan dengan posisi diam-diam agar tak di ketahui, sekuat tenaga aku berlari balik ke rumahbiarpun dilarang, tetap harus pergi, biarpun ada di belakang Ayah.    


BERSAMBUNG  DI EDISI BERIKUTNYA

Make a Free Website with Yola.