YANUARGROUP COMPANY

NOVEL

THE LOST STORY

MENGUAK RAHASIA DIBALIK HILABNGNYA SEBUAH





YANUAR MUKHAMMAD


KATA PENGANTAR

 

             Alhamdulillah telah trbit buku ini yang berjudul “ THE LOST STORY “ semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian . segala puji bagi tuhan karena telah mem,berikan kemudahan dan kelancaran disaat pembuatan buku ini,Sehingga dalam proses buku ini tidak mengalami suatu mengalami masalah yang membahayakan.

                     Buku ini dibuat dengan latar belakang yang sangat fiktif yaitu kecederungan masyarakat yang menyenangi cerita fiktif dan misteri maka dari itu terbitnya buku ini dapat menambah suasana horror yang makin menggila.

                     Di sini akan dijelas kan bagaimana suatu proses lama didalam mencari suatu jati diri dan menguiak lsebuah legenda yang telah hilang selama 2500 tahun lamanyayang mana hal itu sekarang telah booming di tengah masyarakat Astonvill, hingga terjadi suatu keanehan di bumi yaitu denga munculnya makhluk aneh seperti naga biru, merah dan gold, silfer dan hijau sebagai pengelamat yang memihak kebaikan adalah naga putih

                     Tujuan kami tak lain hanya untuk menghibur pembaca guna dapat mengapresiasikan sebuah karya dikarenakan karya dengan menggunakan seni sastra itu sungguh luar biasa indah dan rumit jiaka di ikirkan.

                     Demikian, sekelumit, kritik dan saran acapnya terkirim kepada kami selaku cru sehingga didalam pembuatan yang akan mendatang dapat lebih baik lagi

.
 

 

 

                                                                              Penulis

                                                             

 

YANUAR MUKHAMMAD


PART ONE

“ BATU NISAN PENGHIDUPAN ”

 

one

Yanuar mukhammad

 

       Suara gemuruh hujan meneteskan ke dalam kulitku, membasahui tubuhku, dingain terasa, angin menghembuskan ke dalam tubuhb ini, guyuran air yang diam-diam tanpa terasa telah mencapai batasnya hingga aku basah kuyub, pesona nan elok terlihat ku, getaran dedaunan tertimpa airc yang indah hingga sepoi-sepoi angina menerjang pohonm itu, semua berhamburan tergoncang ke satu arah.

          Agakku terasa lama di pohon ini, hujan yang mulai mereda, hingga dari ketinggian Ini semua terlihat indah, aku menikmatinya. Tak terasa memang sudah satu jam aku duduk disini menikmati segalanya.

          Dengan bantuan batang pohon akhirnya aku turun, perlahan demi perlahan. Wah…..aku puas sekali, aku langsung berjala menuju rumahku yang tak jauh dari kebunku tadi.  Telapak kakiku tertapak pada rumah akhirnya, ku berjalan guna mandi bersiap-siap untyuk menyambut malam.

          Lima belas menit segera berlalu aku telah siap untuk kerumah temanku, ku langkahkan menuju ke tempat sadalku berada rintikan hujan agaknya tak hentihentinya menderas. Tiba-tiba terdengar sebuah deringan telefon yang datang dari arah jam 11. mungkin itu alvaza, akhirya aku lari menuju ke Sumber suara, terdengar mengerasa dan makin keras, kuangkat telfon itu.

          Hallo ” ini Alvaza, Yan.”

          Alvaza, hei kau sudah kutunggu, nanti malam jadi ya?

          Ya kayaknya seperti itu, Berserta Deniel, oke iya

          Oke Al, kutunggu

         

          Yeah nanti malam akhirnya jadi juga bermalam sambil membkar ikan dikebunku, nampaknya nanti malam cerah terlihat bulan dan tak ada mendung. Yeah aku harus mempersiapkan semuanya nih, kayu bakarnya sudah ada, korek sama minyakya juga sudah, semuanya beres tinggal tunggu mainnya.

          Wah sudah jam 15.00 saatnya aku untuk main bola dengan temanku, biasanya di lapangan dekat sini tak jauh dari rumah sebelah, barangkali tidak pada sepak bola kan tadi hujan, ya udah aku lihat kesana dulu aja barangkali ada yang bermain. Dengan berharap ada yang bermain sepak bola aku relakan untuk berlari, waduh..udara memang dingin sekali, ini musim dingin, salju uga turun di malam hari, apa daya semuanya itu memang sudah kehendak alam siapa yang dapat mengubah.

          Ku layangkan pandangan disekitar lapangan, dengan penuh ketergesa-gesaan ku langkahkan kaki perlahan, mengikuti alur angina, nampak sepi tanpa permainan, tak ada satupun yang bermain sepak bola, padahal jam-jam begini sungguh banyak sekali yang bermain, nampak beberapa bercak lubang yang terisi air hujan, tidak hanya satu tapi di sabna sini banyak sekali, hei yanuar……sedang apa, terdengar suara eseorang memangil, ternyata Faranz tetanggaku, sambil menghampiri ia dengan bibir tersenyum.

          “hei yan besok kamu ada acara gak? Tanyanya sambil tersenyum, oh besok ya? Kayaknya aku tidak ada tu Far? Emangnya ada apa, hayo kamu mau dengan……………si itu ya, huaa….ha…ha…(aku dan farranz tertawa terbahak-bahak), iya yan beneran tadi Sisteni menghampiri aku katanya aku mau diajaknya kesuatu tempat yang indah, untuk pacaran gitu? Tapi Far…..kok mengajak aku emang ada apa? Gini yan ini itu bukan pacaran betulan tapi piknik bersama, gitu yan. Mumpung liburan iya kan, dan juga untuk menghabiskan masa liburan kita yang hamper habis ini kan, ya Yan, mau ya……..? ( sambil menepuk pundakku ), tapi kemana sih Far? Aku juga nggak taut uh Yan pokoknya nanti kamu ke rumah ku ya? Ya kalau aku tyidak ada acara ya. Oke Yan, Far tunggu……….eh iya nanti malam aku ada kumpulan nih……?, kita ke sana aja yuk ngobrol disana lebih asyik, (sambil menunjuk sebuah tumpukkan pipa, nanti malam kamu ada apa Yan ? oh itu aku ada acara bakarikan bersama…, aaaapaaa baker ikan!  apa tidak salah yan, ini kan musim dingin, maka dari itu Far musim dingin gini menghangatkan diri gak papakan, oh gitu ya sama siapa saja Yan? Sama Alvaza, Daniel. Oh kalau begitu aku juga ikut eh, lumayan dari pada tidur terus. Iya kan ( sambil tersenyum ).

          Sore itu nampaknya memiliki sebuah arti penting bagiku, seakan semuanya ada yang menggerakkan, aku tak tau, ah biarlah aku ingin pergi ke pekarangan rumah melihat tanaman tomatku yang sudah berbuah dengan lebat.

          Wah sore hari memang cerah nan indah, angina bersepoi-sepoi melewatui padang sawah yang ada di samping rumahku, dilihat dari sini nampaknyaseperti suatu pemandangan di tepian lukisan, waw terlihat beberapa ekor burung alap-alap nampaknya terbang bergerombol menuju ke timur wah, apa karena disini musim dingin kaliya?, tomatnya sudah berbuah segar, kupegang perlahan, merahya merah cerah, mungkin ini varietas yang bagus, hi..hi..hi..., aku tahu waktu liburanku hamper bebrapa hari lagi aku tak tau apa yang bias aku lakukan untuk menghabiskan waktu ini untuk kesenanganku, nampaknya sehari-hari hhanya biasa-biasa tanpa suatu yang special, malah-malah aku kian merana, tadinya sdih aku ingin bersama Hermione (gadis Cetra deal yang cantik sekali parasnya, tidak hanya itu dia juga pintar sekali sering mengikuti juara tingkat nasional, banyak sekali yang lainnya).

          Hermione, semenjak aku pertama meet him in a school, nampaknya aku mulai tertarik padaya aku tak tahu, mungkin itu semua yang menyebabkan aku falling lavo like this, but I cann’t to say to him that I love min, aku ingin mengatakan aku cinta kamu…. Itu sungguh berat sekali, aku tak tahu aopa aku masih bias memilikiya, seakan-akan jika ia tak ada hampa hati ini, sikapnya yang ramah, sopan, lemah lembut setrta senyumnya yang membangkitkan semangatku, aku tak mau ia menangis, aku kira aku tak bias bersamanya…dia pasti telah bersama yang lain yang lebih baik dari aku…….aku ini pecundang yang jelek, yang tak berimbang dengannya. Seperti purtri cantik…….aku ingtin bersamanya, sungguh….

          Waduh sudah pukul 17.30, aku harus cepat untuk masuik kerumah untuk mempersiapkan itu semua. ( lima menit kemudian ) Yeah akhirnya dengan material sedanya telah aku siapkan semuanya, waduh cuacanya semoga bersahabat, ku luihat kea rah jauh diluar sana, pepohonan rindang dengan burung hantu yang sedang bertengger di salah satu dahan pohon itu, awan terasa tidak menyenangkan, suasana nampak mendung hingga menjadi petang, waduh awan nampak hitam gelap begini, apa nanti tidak apa-apa ya……semoga saja tidak turun hujan, semilir anginayang ian mengencang menimpa tubuh ini, ku lihat dari jendela ini sungguh indah pemandangannya, tak kusangka memang, tapi aku ragu apakah nanti terjadi hujan apa tidak ya, padahal ini nanti adalah kegiatanku yang terakhir pada masa liburan ini.

          Ya udahlah kalau memang terjadi, apa daya tangan tak sampai, aku tak bisa mengubah. Waw anginnya kencamng sekali, brak..brakk..brakkk ( terdengar suara pintu dan jendela terhempas oleh angina kencang, waw dahsyat anginnya kencang sekali, debu-debu berterbangan kesana-nkemari hingga menuju ke wajahku, aku tak kuasa membuka mata, Ada apa ini? Aku bertanya pada diriku sendiri, apa yang terjadi, tak seperti biasa seperti ini, ini terlalu kencang, terlihat petir menyambar-yambar beserta gemuruh guntur, Yan…….Yan….cepat tutup pintu dan jendalanya, ucap ibuku. Iya bu. Aduh bagaimana ini, apa aku harus menghubingi mereka semua ya, tentang batalnya acara atau masih tetap dilanjutkan, sebentar apa itu? Tanyaku sambil terarah menuju ke luar jendela  sebuah burung merpati, itu benar itu burung merpati putih, kenapa dia kemari dan saat suasan begini dan kebetulan sekali ada burung merpati disini, mungkin lepas dari pemiliknya, nampak burung merpati itu menuju ke arahku , burung itu mematuk jendela berkali-kali, aku melangkah untuk membuka jendela itu, mungkin itu yang ia maksud, ku buka perlahan terbnyata burung merpati itu membawa sesuatu seberkas kertas yang digigit di paruhnya, aku heran melihat ini semua, tiba-tiba burung itu bertenger di pundakku seperti sudah lulut dan telah lama memilikinya, aku tak tahu apa arti ini semua, wah burung merpatinya berdarah pada sayap-sayapnya, aku baru tahu, aku segera mengobatinya.  

          Burung merpati yang malang, nampaknya hari sudah malam…yeah akhirnya hujan tak turun…aku segera keluar pitu…dirumah sederhanaku ini aku hanya berdua dengan ibuku..yang sudah tua……ayahku meninggal 20 tahun yang lalu, ia meninggal karena tertabrak oleh kendaraan sewaktu pergi kerja buruh di suatu bangunan, untungnya uang untuk aku sekolah di Fogcivil high telah terlunasi hingga aku keluar dari sekolah itu….oh sungguh, betapa ayahku memperhatikanku…untuk bersekolah sekarang penghasilanku hanya dari ibuku seorang wartawan di suatu media…namun itu cukup untuk memeuhi kebutuhan, memang jika dilihat aku ini serba kekurangan tapi aku senang…masih ada yang mau memperhatikan aku.

          Ting…tong…ting..tong….suara bel ada seseorang……….hei kamu Herione, bagaimana kamu bisa kemari yeah aku ada sesuatu hal yang aku ingin informasikan……..nampaknya menarik (sambil aku terus memandangi nya begitu cantik sekali ) begini Yanuar tadi Lucas mengajakku untuk pergi bersama beriga ke suatu tempat di tempat legenda, yang belum pernah kau lihat sebelumnya, bersama ayahku juga …….gimana Yan kamu mau? ………………kapan Hermione?.....besok…..ya udah ya Yan aku pulang dulu sudah ditunggu di depan oleh ayahku,  eh tunggu Harmione, nanti malam ada acara bersama disini, acara ap Yan, oh itu acara baker ikan bersama lumayan untuk penghangat tubuh, kamu mau ikut ? Oh gitu ya Yan tapi , I’m sorry yan a cann’t there are something that I must do, oke never mind I think.  Hermione thank a lot. You are welcome. Pergi ke tempat legenda yang tak pernah aku lihat sebelumnya, apa iya,…..? selang berberapa menit, ting…tong….bel is ringing againt, aku buka pintu, oh kamu Alvaza , aku datang Yan, bersama teman-teman, Daniel, Alvaza and Faranz, I think this was completed, yeah Al, correct, let’s go to back of my house.

          Waw yan suasananya begitu indah sekali, ujar Daniel, iya Daniel, aku senang sekali bias bersama mereka teman-teman dekat rumahku semua mereka tak ada satupun yang teman sekolah, Daniel berseklah di Goverschool, Alvaza di gokashowart, dan Faranz bersekolah di daerah lain di kanada, di stethward high man, aku rasa dia pulang untuk berlibur. Hei yan kita mulai bakarnya……with feel happy, Faranz, ujarku.

          Api semakin besar, suasana semakin hangat aku melupakan seseorang yang paling dekat deang ku, teman sekolah ku yaitu Lucas, Sebastian Lucas aku kira di telah berkata pergi ke luar kota untuk iburan, yah…jadi aku ragu untuk menelphonnya. Semoga saja dia senang di sana,

          Berjam-jam kemudian dilalui dengan penuh kegembiraan, yan ayo makan ikan ini, rasanya sunguh enak, ujar Faranz, Thank Faranz, Yan kamu kenapa termenung begitu sich?, ujar Daniel, tidak-tidak ada apa-apa, Cuma aku menyayangkan seseorang itu tidak hadir disini menemani kegembiraan ini, siapa seseorang itu Yan, ah tidak……..itu bercanda ( sambil menghindar, acapku dalam hati Harmione ) saying Harmione tidak disini, namun taka pa yang penting dia masih menganggapku sebagai teman.

          Ayo yan kita lanjutka lagi……..ah iya, enjoy aja lagi, aren’t you?, say Alvaza. hei Daniel kita tidur aja inin sudah lewat tengah malam, ngantuk nih rasanya, ujar Faranz, oke. Akhirnya kami tidur di sebuah ruangan di belakang rumah, ruangan khususd untuk meinjau kebun, waw suasananya nyaman sekali biarpun agak dingin-dingin sedikit.

          Entah mengapa aku ini dari tadi aku tak bias tidur padahal yang lainnya bias tidur denga nyenyak, waw ini jam 2 pagi, aku belum tidur, bias-bisa aku besok aku tidak bias ikut denga Harmione, aku harus tidur. Detik-detikberlalu menjadi menit, tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang amat dahsyat, angina besar menerjang, aku tak tau mengapa sekletika itu aku ternangun padahal aku baru tidur lima menit, ah taka pa yang ini juga penting, wah sempat aku takjub akan suasana yang terjadi aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, sepertinya langit berpusat mengitari suatu titik seperti angin lisus yang berputar, sebentar aku melihat teman-temanku mereka sedang tertidur nyeyak, aku tak kuasa membangunka keikmatan seseorang.

          Langit berubah menjadi merah menakutkan, wah ini kejadian yang aku baru lihat, what happen? Sesegera itu aku berlari menuju halaman depan ruangan itu yang berupa lapanga luas, terlihat dengan jelas l;angit menjadi merah awan berputar ke satu arah yaitu tengah, aku tak tahu apa yang terjadi, tak selang berapa lama turun sebuah cahaya dari tengah-tengah pusara angin itu, angina mebnerpa tubuh ini dengan kencang sekali, seakan aka terhempas terbang, aku lihat seberkas cahaya turun dari pusaran menuju tengah-tengah pekarangan kebunku, tak lama tiba-tiba terdengar suara raungan yang mengerikan dari tengah pusara seperti orang mengamuk, aku seketika masuk ruangan ku lihat dari jendela.

          Setengah jam berlangsung aku takjub, seketika seuanya hilang langitpun berubah menjadi hitam kembali, waw ini kejadian langka……sempat aku ingin mengatakan kepada mereka namun rasa ini ragu, kuputuskan untuk merahasiakannya, aku coba untuk keluar rumah membuktikan apa yang tadi yang jatuh itu, seperti sinar jatuh, denga penuh keberanian dan keingin tahuan aku coba berl;ari kea rah itu……gelap gulita hanya di sinari oleh cahaya bulan, terlihat di kegelapan seuah sinar kuning, ditengah kegelapan, aku coba menghampiri itu, langkah demi langkah aku lalui biarpun sesekali aku tersangku cabang pohon.

          Akhirnya lima menit aku menyusuri kebun sampaila sudah aku di depan sinar itu, ku lhat sebuah pecahan batu yang besar ira-kira sekepala manusia, dia bersinar twerang berwarna kuning, wow it’s amazing I think, ini bukan batu biasa, aku harus menyimpannya di tempat yang aman dan merahasiakannya.

          Tak terasa perjalanan ku menempuh fajar, pagipun datang, aku tak tidur sealam, terasa kantuk dap using, tapi aku memutuskan untuk tetap ikut Harmione, oh iya mungkin batu ini Professor Cibre tahu, dia pgeologi yang mendapat sarjana, aku kira dia bias membantu pecahkan apa ini.

           Ahhh uhh, Yan kamu bangun duluan Ya, iya Far, hmmmm, ada apa sih rebut-ribut……hey bangun gendut, ujar Faranz, Daniel bangun, sudah pagi ya……al bangun ujarku……pagi dating….hmmmmm, ernyata sudah pagi ya, aku harus come back yan , ujar Alvaza, aku uga Yan sambut Faranz, eh Daniel kamu mau tidur sampai kapan……..sana-sana kalian pergi duluan sajaaku masih mengantuk, beneran oke kami tingal kau…………….eh..eh jangan tinggalkan aku.,……Yan jaga dirimu baik-baik ya…thanmk for all.

          Kepalaku terasa pusing…apa mungkin ini akuibat aku tak tidur semalam…….tapi aku rasa tidak apa-apa, aku harus cepat mandi lalu ke rumah Lucas, untuk ke rumah Harmione, aku amalu jika sendiri,

          Aku rasa ini sudah cukup, aku sekarang ke sana, denga menggunakan sepeda bututku aku ke sana, ke rumah Lucas, yeah biarlah dengan penuh kantuk ini aku tahan, tapi aku tak bias melupakan kejadian malamku itu batu itu masih tersimpan di kamarku, aku sudah meletaknya di tempat aman, tapi kalau ibu ke kamarku gimana ya? Batu it uterus mengeluarkan cahaya, aku tak tahu, tapi aku sudah tutupi dengan rapat. Yeah untuk semetara waktu.

          Sesaat sampai di rumah Lcas, aku langsung beranjak dari sepedaku dengan hati yang senang aku langsung mengetyuk rumahnya, akhirnya tak berapa lama Lucaspun keluar, hei Lucas gimana kabaru? Ujarku menyapa, oh itu, aku baik-baik saja kok, Yan kamu jadi menerima ajakan Hermione ya, ujar lucas, iya habis bagaimana lagi, tidak ada waktu untuk menolak, kalau kamu Lucas, kamu kok belum siap-siap sih? Aku tadinya sih malas tapi kamu ikut ya……aku ikut, oh begitu…….tapi gak aku memang benar- benar mau ikut.

          Tak berapa lama kemudian, lucas muncul dari pintu rumahnya, berpakaian rapid an berbau wangi sekali………hei lucas kau kok wangi sekali dan cool begitu, seperti akan apel dengan wanita, ujar ku lugu, …………yah begitulah gimana lagi ya yan aku ini mengincar sesuatu, maksudmu? Ujarku heran……..ah gak usah di bahas, ayo yan kita berangkat

          Menit demi menitpun berjalan dengan mulus, aku beserta lucas berjalan kaki menuju ke rumahnya Hermione, samnil menikmati suasana pagi yang begitu luar biasa rasanya aku tak kuasa memandangnya, pemandangan seperti ini aku memang sering  melihat yang seperti ini tapi ini lebih fantastis, sawah-sawah dan hijau padi serta jalanan yang bersih, membuat hatiku tak sia-sia melangkahkan ke sini, Hei Yanuar kamu memikirkan apa? Ujar lucas, aku sedang memikirkan suasan disini yahg begitu indah, oh begitu ya, iya memang semenjak aku disini aku sudah merasa suatau ketenangan dan rasa yang beda…….ujar menjawab, oh tapi sawah-sawah ini sdemua pemiliknya siapa….., oh ini Yan, bukan siapa-siapa paling penduduk sekitar sini, maklum sih wilayah pedalaman ha…ha..ha…(sambil tertawa lebar )

          Tak terasa setengah jam aku dan lucas berjalan kaki tapi seperti tak melangkah jauh, disepanjang jalan aku dan lucas memang banyak bicara dan memandang alam, ku kira itu penyebabnya. Terlihat dari kejauhan, dari arah belakang aku….aku tak tahu tiba-tiba bel mobil bersuara, serentak aku kaget…….., Hei..kalian semua……Yanuar, Lucas……kalian kenapa berjalan kaki…., Yanuar kenapa kamu mau jalan kaki……? Ha.aku a…..a…ku diajak Lucas, ternyata dugaanku benar itu Hermione, Lucas kenapa kamu begitu sih…..kan tadi sudah bilang kalau aku nanti kerumahmu….!!!!, setengah marah setengah bercanda Hermione mengungkapkan nya, oh iya Vi  maaf tadi aku gak tahu dan setengah lupa sih kamu juga sich, beri tahunya terlalu malam, ih…kamu itu ya aku kan baru pulang les…..dan lagi belajar jadi larut malam……emangnya seperti kamu enggak pernah belajar huh ( sambil memalingkan muka ), ya sudah…..sudah……jangan bertengkar….sekarang kita….kita masuk kedalam mobil ku , ujar Hermione memotong, ayo cepat yan,

          Suasana yang tak biasa di sini di bagian belakang dekat sopir, aku duduk berdua dengan Hermione, dan Lucas samping sopir…..sambil wajah lucas agak tidak suka, aku tak tahu tubuhku tak biasa dengan wanita secantik dia, aku tak pernah berdua dengan waita sebelumnya, aku tak tahu apa yang harus aku lakuakan, eh iya yan gimana kebun tomat di belakang rumah mu itu yan…sepertinya subur ya? i..iya, namun sedikit ada masalah , masalah……masalah apa Yan? i…itu tidak ada yang mau merawatnya selain aku…….oh jadi tanaman itu kamu yang merawat ya…..itukan bagus Yan. Yan kamu kenapa sih? Kok agak takut?  Oh dingin ya……ya udah Mr Forent ac-nya tolong dimatikan ya,…….oh iya putri, nah kamu sudah tidak kedinginan lagikan.

          Menitpun berganti detik, cuacapun berubah mendung dan angina besar, seketika itu aku ingat kejadian malam itu, pecahan batu yang misterius, tadi sempat aku lihat yang terakhir kalinya sebelum aku menyimpannya di laci ada sebuah tulisan Lord devil anc, ku kira masih ada terusannya, aku hanya bias sampai itu mungkin di batu pwecahan yang lain ada lanjutan tulisan seperti itu, oh iya mungkin Hermione tahu akan arti tulisan itu, oh iya Her kamu tahu tidak tentang tulisan Lord devil, apa Yan? Lord devil? Oh itu ya …aku pernah bacda di buu ensiklopedia eropa, itu menandakan dengan kekuatan kegelapan, memang ada apa Yan kok tiba-tiba kamu menanyakan seperti itu, oh tidak…tidak aku tidak papa kok, jawabku terpaksa, kulihat ia sungguh cantik sekali wajahnya putih bersih, aku sempat dipegang oleh tangannya….rasanya tak bias ku bayangkan, sangat halus dan lembut, ku sesekali memandanginya dan bersenda gurau bersama, aku tak kuasa memandang kecantikannya, aku ingin memilikinya, yeah mungkin ada kesempatan lain untuk aku mengungkapkan rasa ku ini, disini tempatnya ramai, jadi tak tepat kukira.

          Ku lihat ke arah Lucas, nampaknya ia sungguh tak beruntung duduk sendirian di depan, aku tak tau aku duduk disini juga karena Hermione, yang menyuruhku, aku tak tau apa maksud ini semua, aku sempat terpikir mengapa tadi Lucas memanggil Hermione dengan Vi ya, lalu sesekali dia menyebutkan dengan ivy, di buku hariannya juga menulis ivy, apa itu nama panggilannya ya?, ah nanti saja aku tanyakan pada Lucas,

          Pandanganku tertuju ada kondisi cuaca di luar yang tiba-tiba menjadi mendung, Yan ku kira akan turun hujan, ujar Hermione, iya, langit sudah nampak keruh. Cuacapun berganti menjadi sangat dingin, dan gemuruh petir tak henti-hentinya menggelegar, mejadikan aku teringat dengan kejadian itu.

          Tak terasa satujam lebih sudah terlewati, Hermione tidur di sampingku kepalanya bersandar pada pundakku, aku merasakan keromantisannya, aku menikmati saat-saat ini, ku lihat juga Lucas didepan diam tanpa kata, dia juga nampaknya tertidur, ternyata di samping lucas ada sebuah handphon, kukira dia baru bermain itu, ku pandangi pemandangan di luar dan merasakan tubuh Hermione yang kian memeluk, aku tak tau apa yang harus aku lakukan, ternyata ini sudah di daerah Hillton City, ku kira sebentar lagi akan sampai.

          Suara genmuruh langit yang mencekam dan hembusan angin yang kencang, menjadikan gelap, tak kusadari aku merasakan hal yang sama dengan malam itu, aku mulai teringat, 4rasanya sungguh mendebarkan, suasana langit yang berubah menjadi hitam pekat tanpa bintang dan bulan serta angina yang berhembus sungguh kencang, namun anehnya setelah ku ambil pecahan batu itu angina nya segera berhentri dan langitpun perlahan kembali seperti semula, sesungguhnya apa yang terjadi, terdapat nama Devil di sana, dan kata Hermione itu merupakan cerita dongeng kuno yang ada pada buku dongeng anak-anak, apakah ada hubungannya, antara dogeng dengan kejadianku ini, dan uga merpati yang penuh darah tiba-tiba terbang ke arahku. Semuanya ada apa ini……? Aku tak tau…

          Aku pun mulai berfikir apakah aku harus menyimpan rahasia ini sendirian atau aku harus memeahkannya, ku kira jika n aku sendirian aku bias stress, apa mungkin jika aku ceritakan ini pada Hermione dan Lucas mereka akan percaya, aku tak menjamin ini, ttapi kalau terpaksa aku akan beberkan hal ini, tunggu saat yang tepat, sambil memikirkan sesuatu Hermione sekan-akan ternyenyak didalam tidurnya, sekelas terdapat suatu tulisan yang bertuliskan “Welcome in my place”, kukira kuta sudah sampai di objek yang pertama.

          Mobil berhenti di parkiran dekat rerimbunan pohon, ku lihat jauh ke samping kanan dan kiri nampak indah namun saying nampaknya terjadi mendung dan sangat pekat, aku tak tau mungkin akan terjadi hujan lebat, ku langkahkan kaki perlahan menuju objek museum itu sambil penuh rasa penasaran, ku coba cermati satu per satu bagian yang ada di tempat itu, ku kira tempatnya sungguh aneh berbentuk se[perti bukan meseum tapi seperti gua, yang yang dalamnya luas dan terang benderang. Akhirnya Hermione bangun dan Lucaspun disampingnya membantu Hermione turun dari mobi, aku tadi sempat membangunkan Hermione, tapi nampaknya aku tak ingin dia nanti malu dan marah yah gimana lagi terpaksa aku tinggal turun dulu.

          Paman kitya sudah sampai ya? Ujar Hermione sambil bingung, ia sudah sampai silahkan turun dan melangkah ke sana, Lucas kenapa kamu sudah bangun duluan…….ihh kamu itu tak bangunkan aku……., Hermione pun turun dari mobil berjalan ditemani Lucas, Hei Lucas Yanuar kemana? Oh iya tadi Yanuar katanya ada keperluan sebentar, oh gitu ya……. Hei..teman-teman aku disini, ujarku sambil melambaikan tangan, itu dia Vy , iya. Hei Yan kamu sih tidak membangunkan aku…..? ujar Hermione malu, Ah maaf Hermi, yeah lain kali aku akan l;akukan itu, ya udahlah sekarang ita masuk ujar lucas bersemangat, dengan keluguannya, Lucas dengan percaya dirinya dia berjalan didepan memimpin perjalanan, mobil sudah dijaga oleh Paman Sopirnya, jadi hanya kami ertiga yang ke dalam, dengan penuh canda tawa, lelucon yang dilontarkan oleh Lucas sungguh membuatku terbahak betulan, hingga akhirnya kami bertiga masuk ke dalam gua tersebut, ku lihat suasananya tak seramai yang ku bayangkan, hanya beberapa orang saja yang kulihat sedang asyik memotret dan mengamati dinduing dari pada gua sejarah itu,  terdapat juga patung dan Arca yang sengaja di pajang di dalam gua yang luas itu, pemandangan dalam gua yang aneh seharusnya gua itu dalamnya yang gelap ya Yan kenapa ini kok malah terang hua…ha….ha….ujar lucas memancing tawa,  

          Langkah demi langkah, kami bertiga lalui, menuju lorong, memangsioch nampakknya seperti bukan museum, tak sempat berfikir panjang, kami pun masuk kedalam gua berpapasan didalam gua, terlihat beberapa arca yang di pamerkan semuanya ku kira asli dan mengandung makna sejarah, aku kira, ku lihat kanan dan kiri diterangi dengan lampu yang cukup memungkinkan semua arca terlihat jelas , semakin dalam kami melangkah sdemakin taktub hatiku, ternyata ke dalam gua seperti agak gelap terdapat senuah Patung dinosaurus yang besar, patung Dewa Ormos yang sedang mwemegang tongkat dan di sudut pojok terpencil yang agak gelap terdapat patung pertempuran Fujiki (orang jepang yang membela suku Arashi)  yauitu penduduk sekitar sini, dengan siluman komodo yang besar, nampak bagus sekali ku kira sempat takjub ketika melihat peralatan yang dimusiumkan pada zaman kerajaan Ramous XII, terkagum-kagum aku dibuatnya, aku menikmatinya.

          Yan lihat itu…! kata Hermi, ada patung Silfer yang legendaries dari zaman evo, aneh ya? Iya hermi memang aneh masak masih ada legenda seperti itu tadinya kan berupa dongeng.

Eh tapi ku kira itu betulan ada itu buktinya, kata Lucas, iya memang aneh, ku kira legenda itu adalah dongeng belaka, kataku lugu.

          Lucas ruangannya aneh? Apa kamu merasakan kata Hermi, Yan apa kamu merasakan? Iya, kata ku , Tidak tuh, kata Lucas, tempat ini biasa-biasa saja seperti yang lainnya tidak ada keistimewaan apa-apa, lihat itu mengapa di tempat-tempat tertentu lampu ada yang gelap lalu adanya redup erta ada lubang gua yang terdapat tulisan dilarang masuk, dan tempatnya sungguh gelap tak ada cahaya, kata Hermi, ternyata kamu jeli juga ya Hermi aku juga sudah batin demikian, tiba-tiba perasaanku ingin mengetahui lokasi yang gelap itu, yang buatku ingin tahu ada pa sebenarnya di dalam gua gelap itu yang jumlahnya tidak hanya satu, ujarku, memang betul Yan, Hei Lucas kamu tahu tidak, aku tidak mau tahu pokoknya seperti biasa,ujarnya. Tapi ngomong-ngomong  bagaimana kalau kita lihat bersama, kata Hermi, itu ide bagus, kita buktikan saja sebenarnya disana itu ada apa, ujarku bersemangat.

          Dengan berlarian kami bertiga berlari menuju ruang tersebut dengan alat Bantu seuah telpon genggam sebagai sumber cahaya, aku lalu masuk perlahan tanpa rasa takut namun di penuhi rasa [penasaran abis, langkah demi langkah aku langkahkan dibelakang heri, hermi yang pertama masuk, terlihat ruangan gelap sepertinya ini adalah ruangan yang belum jadi, hey lihat…….ujar Hermi, itu itukan alat pengeboran, dan lihat disini itu adalah ruangan yang belum jadi, kau lihat kan Yan apa kamu mau minta maaf denganku…..,ujar Lucas sombong, ah iya deh mungkin ini persaan ku yang lagi tak enak, iya benar Lucas ini memang nampak seperti ruangan yang seram padahal ini itu ruangan yang belum jadi, iya yan tak ada apa-apa di sini………, baik lah sekarang kita keluar saja disini banyak air yang menetes nanti bias-bisa kita kepleset, ayo…ujar Lucas, oke deh ujarku, terlihat ada banyak genangan air yang terisi tetesan air, dari mana ya tetesan air ini, ujarku dalam hati, tapi nampaknya masih ada ruangan atau lorong lagi kurasa, tadi kami bertiga hanya sampai batas pertama, menurutku masih ada jalan lagi………, Hey yan kenapa ….masih bingung.., tenang aja ini masih dalam tahap renovasi tidak ada unsure mistik disini, hanya seperti yah ruangan masih tahap awal……udah deh jangan dipikirkan terlalu jauh…., kita lanjutkan perjalanan kita saja…lets go.

          Iyah ternyata pengunjungnya ramai…..kita ke sana saja, masih banyak barang antic lain dimasa kerajaan kuno, baiklah…,ujarku, denga melepas segala kenangan masa itu, aku coba membuka mata melihat apa yang ada din museum ini, terlihat tulisan :

          Perang saudara antara Dara Karpsiv dengan leuto olati, yang berakhir dengan peperangan saudara yang memakan korban banyak dari ku bu ke tiga  

          Dan patungnya di gambarkan dengan api berperang dengan air, yang dimenangkan pihak api.

Berikutnya ada tulisan:

          Prasasti kuno dari zaman ke 6 SM  yang berupa patung dewa Zeus dan tul;isan hieroglyph yang terkenal itu.

Di ruangan lain disebutkan

          Pangeran udoha berjasa telah memakmurkan para rakyatnya dengan batu perhiasa yang ia miliki dan disitu diperlihatkan pula batu perhiasan itu.

Diruangan agak di ujung tempatnya sunggung gelap hanya sebuah lampu yang ada di atas kaca luar, jadi aku harus melewati lorong delap, terlihat ada sebuah buku kuno yang berwarna hitam dengan bertilisan merah buku itu berjudul “the Lost Story”  dengan berhiasan sebuah pedang bersayap. Ku tertarik dengan buku ini ku amati betul-betul, dan disana ada tulisan buku kuno dari abad 3, yang menjadi aku penasaran mengapa ruanga ini gelap dan hanya berisi satu buah benda…….., Yan ayo kita ke tempat lain, iya..ayo, kulihat sekali lagi sambil keluar terlihat banyak pengunjung juga yang melihat buku itu, aku berfirasat untuk menanyakan hal ini kepada penjaga.

          Tak terasa hamper setengah hari ita disi ya, kita sudah ada di pintu keluar , ujar Lucas, ah tadinya aku bias habiskan untuk tidur, makan dan nonton TV, hey jangan gitu dong. ujarku, Hermi terlihat masih memikirkan sesuatu, Hermi kau kenapa……..kau taka apa kan Hermi ? Ujarku tidak ada apa-apa yan,  Apa tadi kau tersinggung ya dengan kata-kataku, ujar Lucas Tidak jawab hermi pelan,,,, tapi kenapa, sepertinya jam tangan ku jatuh Yan……….Apa jam tangan kamu jatuh!! Itu harus diambil, biar aku aja yang ambi, ujarku, sambil panic kalian pergi keluar dulu saja, biar aku yang ambil, tapi Yan…ujar Hermi..,taka pa kok, sudah cepat.

          Aku berlari kedalam, melihat segala suasana didalam, terutama dibagian lantai, kiri kanan aku lihati, aku tak mau Hermi kecewa, aku tak bias melihatnya kecewa, jam tangan itu adalah pemberian dari Slifer pacarnya, aku tak mau dia menjadi kecewa karena kehilangan jam tangan itu.

          Aku masuki setiap ruangan yang tadi kami lalui satu persatu, dari yang depan Ruang kerajaan, memang sulit mencari sesuatu di keramaian orang seperti ini, tapi akan ku usahakan segalanya, aku tak mau ada yang kecewa….teritama Hermi, perlahan aku melangkah sambil melihat kearah bawah, sempat aku berfikiran untuk menanyakan pada petugas penjaga ruangan ini, namun ku kira itu percuma, ruangan ini tidak ada penjaganya, memang akau tak tahu apa maksudnya, kalau ada orang yang mencuri barang ini kan tak ada yang tahu, itu kesempatan bagi pencuri dong…., ah tak mungkin ucapanku di batin, pasti ada sesuatunya, ku lihat suatu benda yang sedang ditutupi oleh etalase, aku lihat mendekat kuperhatikan apakah ada yang menjaga benda ini, setelah ku lihat dari ujung satu hingga ujung yang lain ternyata tidak ada apa-apa hanya seberkas kertas yang bertulisan tilusan kuno yang diselipkan di etalase apa mungkin ini penjaganya.

          Ah masa bodoh, aku harus mencari jam tangan Hermi,  tiba aku di tempat kedua yaitu ruang “Show old clothes”, memang disana di pertunjukkan pakaian kuno dari abad sebelum masehi hingga sekarang, kulihati ke bawah perlahan, aku sempat putus asa, namun hasrati hatiku aku tetap semangat……..

          Hermi kau tidak apa-apa kan, Tanya Lucas, aku taka pa kok Lucas, hanya kau tau senduiiri kan, itu pemberian siapa……….., sambil mukanya memerah dan meneteskan air mata, iya aku tahu Hermi, jam itu pasti akan ditemukan Yanuar segera, Ujar lLucas halus sambil membelai rambutnya.

           Ternyata ruangan kedua dan seterusnya diruangan “The Challengger”, The Old Ocassion”, “Shimpony Never die”, dan ujung “Ghost in the Civil”. Namun aku rasa ada yang kurang satu, aku sempat lupa, namun sekelebat aku menangkap tanyaku, iya diruangan , “The Mistery of old black book”, yang ruangannya gelap itu, mungkin saja disana atau mungkin dicuri atau diambil orang lagi, namun aku harus memastikanya kesana dulu.

          Hei Nona Hermi sedang apa disana apakah sudah selesai berkunjungnya, Hermi tidak menjawab sepatah kata, oh iya dia sedang ada masalah Pak Onford, ah maaf sekali Non baiklah aku tubnggu di mobil, kalau sudah kesana ya….

          Gelap gulita menyelimuti pencarianku, langkah demi langkah aku turuti, ruangannya menakutkan, hanya ada beberapa orang disini, namu ruangannya besar,  aduh aku lupa tidak membawa Center penerang, oh tapi aku bawa Hand Phone mungkin bias aku manfaatkan untuk penerangan. Di bawah sinar handphone aku cari jam tangan tersebut .

          Tak terkira aku tersenggol oleh seseorang hingga hand phonnya jatuh dan menuju ke bawah etalase buku tua yang misterius itu. , psssssssssssssst….Ssssssssttttttkkkkkkkkkkkkkk, srrrssrrsrsrsrsrsrsr, terdengan suara itu tiba-tiba dari buku itu, buku itu sedang tertutup, entah aku tak tahu tiba-tiba buku tersebut bersinar .

          Bersinar terang, sempat aku melihat kearah para pengunjung yang sedang ke ruangan ini, namun aku langsung takjub benar, semuanya tidak ada, padahal tadi aku melihat ada beberapa orang yang ada di ruangan ini, aku jadi terasa sangat heran, ku coba melangkah menuju HPku itu, dengan bulu kudukku yang merinding, aku mencoba untuk memberanikan diri melangkah ke sana, entah apa yang akan terjadi, sentuhan pertamaku aku memegangnya, namun………………..

          Lucas aku merasa tidak enak, entah kenapa batinku ini terasa sungguh prihatin, dan tiba-tiba saja tubuhku ini merinding semua….., kenapa Hermi……….kau tidak apa apa, baiklah apa yang aku harus lakukan untukmu, memanggilkan Silver untukmu?, ……..aku…..aku merasa takut Lucas……., Yanuar………ujar Hermi (sambil memandangi pintu keluar museum), baiklah sekiranya kita harus membantu Yanuar, ujar Lucas tegas, ayo Hermi kita ke dalam……..

          AAAAaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhh, ku coba teriakan rasa aneh dalam tubuhku,terlihat olehku sesosok monster raksasa yang sangat menyeramkan, terasa perlahan kaki mulai trangkat menuju kilauan lubang berwarna bitu tua, aaakhhkh, aku tak bias menahan rasa tubuhku yang diseret ke lubang, seperti tercabik-cabik oleh suatu benda……..aaaaaaaaaaaaaaaaaa.

          Hermi itu suara Yanuar, ucap Hermi panik, iya kita harus cepat ke sana, dioa di ruangan gelap itu………., sial mengapa tak ada orang yang mendengar yaaaaacchch!!!!!, ujar lucas kesal, menabrak barisan orang, lari sekuat tenaga……hanya itu yang bisa dilakukan.

          Akhirnya tiba di depan pintu, tanpa memperdulikan pintu, Lucas dan Hermi langsung masuk tanpa rasa takut, tak disangka Yanuar tengah tertarik oleh buku itu ke dalam sebuah lubang, semua tercengang melihatnya.

          Yanuaaaaaar ujar Hermi sambil lari memegang tangannya, Hermiiiiiii jangan, tidak aku akan menolongmu Yan, tanganku dipegang kencang oleh hermi, tak bias sendirian, Lucas berlari menuju Yanuar dan menariknya hingga bertiga berpegangan kuat.

          Aaaaaaaaakh, aku tak bias bayangkan kekuatan ini, Hermi kau tidak apa-apa, aaaaaaaaaaaaaaaa, suasana bertahap berubah, ternyata saat ini tengah berada di dalam tarikan lubang itu, aakh terasa kencang sekali kekuatan tarikannya, membuat semua tersedot kedalamnya.

          Duk, terasa tubuhku terlempar dan jatuh di sebuah dataran berumput, ku rasakan rumput kecil, tubuhku tak bias diangkat. Namun ku paksa, ku lihat Temanku, ternyata mereka juga ikut terseret, Hermi, Lucas kalian tidak pa-pa, Hermi kamu baik-baik saja……….., iya, aku taka pa-apa,(sambil kewalahan berdiri), mari ku Bantu, ku Bantu Hermi tuk berdiri, terlihat lucas yang sedang berdiri, dan setengah sempoyongan, Hei tempat apa ini……..? sambil melihat kea rah de[pan, belakang, samping, seperti kota kuno di abad 70 an, lhat disana masih ada kereta kuda, ujar Hermi, berarti kita disebuah lapangan sepak bola……..,ujar Lucas terkejut, oh tidak aku tidak tahu, kenapa begini, apa artinya semua ini, ujar Lucas.

          Tenang kawan, aku tahu, mungkin buku itu telah membawa kita ke tempat ini, mungkin ada sesuatu yang inin ditunjukkan buku itu kepada kita. Dari langit tiba-tiba turun benda hitam dengan kecepatan yang dahsyat, jatuh tepat dikaki Hermy, Hei ini kan buku hitam itu, Lucas….!!!, kenapa kamu. Ti..ti.dak, tidak apa-apa, terlihat Lucas seperti orang takjub,  ini……ini…..mungkin Hantu……tiiiiidaaaaak, ujar Lucas ketakutan sambil lari ke pintu keluar lapangan, Hei lucas tunggu,………..,dia penakut sekali sih, wanita sepertiku aja tak takut sama sekali.

          Tiba di jalan luar , terlihat banyak orang menggunakan Andong dan sepeda untuk kendaraan mereka, dan banyak pula yang jalan kaki. Disana sini terlihat orang berjualan, menggunakan selembar kain yang mana untuk alas, dan barang dagangannya diatasnya, kukira barang yang dijual sungguh fantastic, karena jika dijual pada jaman abad 21 akan sangat mahal sekali harganya pasti. Hei Yan kita mau kemana ini, kamu jangan diam saja dong…..? ujar Lucas, kita secepatnya mencari informasi tentang kota ini, kenapa kok pakaian dan barang-barang yang dijual maupun dibeli semuaya berhubungan dengan magic. Zzzzzzzzzzzzzzzzzzttttttttttttt, seberkas cahaya besar muncul dari arah seseorang kakek tua, berjenggot putih itu, sambil memainkan atraksinya, kakek itu ternyata sedang mengadakan pertunjukkan magic, dari tangannya keluar cahaya biru, disertai mantra-mantra dari mulutnya. Tiba-tiba, tanah seakan bergetar, tempatku berdiri seakan bergetar, Hei Lucas, kamu merasakan ada yang bergetar?ujarku, ya…Yan, Duuuuaaaaaaar zzzzzzzzzzzzztttttttttttttt, sebuah raksasa muncul dari tanah, disertai mantra-mantra kakek muncul api naga, dan seekor naga yang menari di sekitar raksasa itu, raksasaitu terbuat dari tanah.kakek menggoyangkan tangan kaki dan tubuhnya, seirama dengan angina, penontonpun bertepuk tangan melihatnya.

          Aku tak kuasa memedipkan mataku, ini sunguh luar biasa, terlihat semua orang dikota ini rupanya memiliki keahl;ian yaitu mereka kebanyakan seorang Magician, terlihat pakaian mereka yang serba hitam.

          Hermi ku lihat masih asiknya membuka dan membaca buku, memang sih sesekali ia takjub juga. Tiba-tiba Hermi menarik aku ke luar penonton, Hei  Yan, ini buku yang tadi aku mengam,bilnya, kamu tahu tidak, ini lihat (sabil membukanya), ini terlihat jelas lokasi kita sekarang, dibuku ini disebutkan kita berada di area Parokin Zhuft, sebuah kota yang disebutka disini adalah kota yang hilang dari dunia.  Oh aku tahu sekarang Hermy, berarti buku ibi yang telah membawa kita kemari, namun untuk apa.? Disini tidak dituliskan secara detail Ya mengenai tugas kita, namun sejarah da asal-usulnya ada semua, kota ini memang mendapat uklukan kota Magician, banyak Magician disini yang telah bergelar master.

          Hei….heiii….kalian berdua sdang apa? Ujar lucas mengagetkan, pacaran ya?.......ditempat seperti ini malah begituan sih Yan. Uh kamu tu Lucas tak tahu apa ini lihat……………sekarang posiosi kita ada di sini, sebelah barat kita ada sungai.

           Baiklah sebaiknya kita kea rah sungai saja barangkali disana ada penginapan. Oke kita berangkat, …….ayo Yan aku sudah tak sabar nih……. Terlihat disana-sini orang orang malam ini pada sibuk berlatih magicnya, tak terkecuali anak-anak. Dengan pakaian serba hitam dan lagak misterius itulah magician sejati.

          Tiba di sebuah hutan yang gelap gulita, tidak ada lampu disana sini, aku tak mengira akan menjumpai yang seperti ini, Yan, lihat ada sebuah lampu berjalan, dari arah kejauhan terlihat sebuah api yang berjalan menyusuri hutan ini, arahnya ke mari, ujar Lucas ketakutan, makin lama makin mendekat, ternyata itu adalah warga kampong sini, yang biasa menggunakan ilmu magicnya untuk keperluan sehario-hari, oh jadi semua warga disini bergantung pada magic ya, waw amazing.

          Kalian sedang apa tengah hari seperti ini berada di hutan seperti ini, oh iya om maaf klami hanya ingin menyebrabng hutan gelap ini, emangnya kalian dari bangsa mana, pakaian kalian sepertinya bukan bangsa sini, iya memang om kami bukan dari bangsda sini, ujar Hermy lembut, tapi kami ingin ke daerah Stamfort, yang penuh mistis itu om…., Hmmmmm, jadi kalian ingin ke sana yach, kalian tahu tidak di sana tempatnya para master magician, ya sudah ku antar kalian ke sana. Ujar om berkumis itu. Makasih om yach…. Hei Hermy kenapa kamu bias tahu ke Stamfort, ujarku berbisik, tadi aku baca sekilas ternyata ada sebuah tanda panah merah menunjuk pada daerah Stamfort, itu memungkinkan kita disuruh kesana. Hei aku juga bisikin dong…..ujar Lucas belagu.

           Sudah setengah perjalanan, dihutan, entah kenapa suasananya menjadi mengerikan seperti ini, paman……ujarku, paman tidak takut sendirian kemari. Tidak……..sudah biasa katanya (dengan tenang).

          Ditengah petangnya malam, hanya disinari sebuah obor dari tangan, terlihat pepohonan bergetar semuanya, suara aneh bermunculan, terutama suara burung, tiba-tiba darui arah kejauhan sekerumunan burung yang aneh memiliki sayap kebar seperti kelelawar yang ukuranya 100 kalinya, berwarna abu-abu, aku sempat kaget dibuatnya, matanya merah, kupandangi burung itu, ternyata menyerang burung itu ke arah kami. Sial ada Homowk menyerang, ujar paman gelisah, kalian cepat lari, ikuti langkah ku, para Homowk menyerang, mereka inginmemakan manusia, dengan magic yang ada pada paman itu, paman mengeluarkan banyak sinar lalu ditembakkan ke para Homowk itu. Waw itu lihat Lucas perang dimulai , aaaawaaaas, Hermy, ujar ku , ku langsung menangkap Hermy dan mengindari dari serangan Homowk itu, terlihat cahaya di atasku ternyata paman membunuh Homowk itu, ayo lari, paman sambil berlari menembakkan magicnya ke arah para Homowk itu, aku di belakangnya bersama Lucas, aku sambil membawaHermy yang pingsan akibat serangan tadi, memnag nyaris.

          Ayo bawa gadis itu ke rumahku di sana sebrang hutan ini, terllihat ujung dari hutan ini, ternyata diujungnya terang benderang. Tak terkira di sebrang hutan yang mengerikan ini ada sebuah daerah yang bagus.

 

          Kemerlap awan nan hitam

          Kantuk menyergap tak karuan

          Lelah bermanis manja di buaian

          Tak terasa namun terlaksana

          Sungguh hari nan melelahkan

          Pelarianku ini sungguh…membingungkan              

                 

                                                                  

 

          Ternyata jam menunjukkan pukul 24.00, terlihat di sebuah tugu tua yang bersih, indah menampakkan jamnya. Memang tak terasa, tak terkira akan ada serangan sedahsyat itu, itu tidak ada di kehidupan nyata, namun apa arti keidupan ini?.  Sambil membawa Hermy dipangkuanku aku berusaha lari, lari dan lari, ditemani Lucas dan seorang paman yang baik hati. Tak kukira

          Menuju sebuah rumah nan sederhana, bertingkat dua, keadaan sepi, gelap gulita, hanya lampu jalan yang mejadi panduan. Mari masuk……,ujar paman tersenyum. Seketika kami rebahkan Hermy ke tempat tidur, yang paman berikan, aku tak kuasa menahan rasa lelahku. Oh iya………saya Lupa belum memperkenalkan nama saya, ujar paman sambil malu, oh iya paman, aku juga, ujarku, namaku Yanuar Fryse, dan ini temanku Lucas Ottmos, kalu gadis itu Hermione, oh……gitu ya, kalau saya Vicdess, panjangnya Vicdess Muro, paman Vicdess, ujarku bergurau. Kamu Lucas……ujar paman, dari keluarga Ottomos, sekiranya aku pernah dengar keluarga Ottomos, kalau tidak salah, Ottomos adalah keluarga sebuah kerajaan di Gilbert Stone, dan nampaknya kau mirip dengan putranya yang bernama Mardes Ottomos. Apa begitu paman, mungkin namaku ini terinspirasi dari kerajaan itu, paman apa kerajaan itu masih ada?, ujarku,………masih, dio di sebrang sana, meraka. Paman………….nampaknya Anda kelelahan, senaiknya istirahat dulu saja paman. Ah……baiklah, memang sehari ini aku mencari anakku yang bernama Alvez, dia entah tak pulang selama dua hari ini. Aku khawatir, oh jadi paman pergi ke sana karena itu…., ujar Lucas, iya…..,namun sebaiknya kita tidur dulu saja, silahkan tidur di mana saja, anggap seperti rumah sendiri, kita lanjutkan besok, ya nak………kau mirip sekali dengan dia, Mardes.

          Malam mulai gelap sayup-sayup angin dingin

          Ku tersa masih ada seribu Tanya

          Namun bagaimana ku berkata

          Namun ku coba…………………..

          Tuk ketahi apa yang terjadi

          Mentari mulai menampakkan sinarnya, deru orang diluar sana makin bergulir,dan para pedagang mulai membawa dagangannya, menuju suatu tempat, pagi yang cerah, kebetulan aku dapat bangun lebih awal, ku buka jendela perlahan, hawa masih menunjukkan senja hari, disudut masih nampak gelap, namun tak disangka orang sudah banyak yang bersiap-siap berdagang, dan kerja, sungguh, hanya sedikit orang yang tidur senja dikota ini, aku beruntung bias melihatnya. Oh iya Paman, aku harus memanggil paman. Paman………, kulihat di atas ranjangnya paman ternyata sidah bangun, melebihi aku, terlihat Lucas dengan maraknya tidur di bawah kursi, dasar pemalas. Entah kenapa, apa ini sudah menjadi hal biasa di desa ini.

          Tiba-tiba Hermy dari belakang memanggil, memelukku, dengan erat, sambil menangis, Hermy……….kau kenapa, pipinya yang putih bersih tersiram oleh air matanya, Hermy, ayo katakana, ujarku dengan pelan.

          Aku tak bias bayangkan yan, mimpiku tadi buruk sekali, aku rasa aku tidak mau tiur lagi Yan…….., memang kamu mimpi apa?, sebuah daerah yang mengerikan, lalu mereka mengejarku sejenis Zombie yan, sambil dipelukkan ia menangis bercerita. Sudahlah itu hanya mimpi, ujarku menenangkan. Kau sekarang aman, sudah ya….sambil ku usap airmata dipipinya. Yan aku takut…..sungguh. (sambil melepaskan pelukkan), tidak akan terjadi apa-apa, aku akan melindungimu, biar apapun yang terjadi padaku……

          Uuuuuuaaaaaaammmmm, Lucas ternyata bangun, ia langsung ke kamar kecil. Seperti biasa seperti itu, Yanuar dan paman Vicdess, sedang membantu paman memotong kayu, rasanya mereka semua senang, terlihat Hermy membuatkankan sarapan dan minuman, didapur.

          Sungguh pagi yang indah

          Suasana cerah angin tersenyum riang

          awan mulai bersih dan tak malu

          Diiringi lantunan dedaunan hiijau bergoyang       

          Di meja makan, aku, Hermy, Lucas dan paman makan pagi, sarapan, sekitar pukul 07.15, sambil bercanda, akupun berusaha untuk bertanya mengenai semua ini.

          Paman………aku ingin satu hal paman,…..ucapku merendah, apa Yan……kau mau cerita Cinderella ya,……ha.ha..ha..,humor paman, tidak paman ini serius, ceritakan apa yang ada di sini paman, ini kota apa, kok banyak sekali magician disini, aku pingin tahu paman…….?,  paman terdiam……., memang semua ini ada sejarahnya, kalian yang dari tempat asing, sudah sepantasnya tahu akan daerah ini. Aku disini bertiga,  aku sendiri, lalu anakku yang bernama Alvez, dan anakku yang terakhir sedang ada di neneknya namanya Mami syta, dia baru berumur, dia baru berumur 9 tanun, aku tak bias mengurusnya, biar neneknya, ku sengaja titipkan dia, lalu istriku meninggal saat peperangan Fullmoon, Paman apa itu peperangan Fullmoon, Tanya Hermy penasaran, itu adalah peperangan antara bangsa kegelapan dan bangsa Magician, Bangsa kegelapan itu muncul dan menyerang desa setiap bulan purnama, namun sekarang situasi sudah aman, biarpun bulan purnama bangsa kegelapan tidak akan bias masuk ke wilayah desa, itu semua berkat Cristal Cromes, yang ada di Viful Home, yang mana daerah itu dijaga ketat, karena kekuatan batu itu, desa ini aman, sudah bertahun-tahun lamanya kami hidup sejahtera, tanpa penyeranga, namun semenjak awal batu itu belum di buat oleh para Master Magician, kami biasa tertekan, semua rumah hancur, dan berserakan kemana-mana, istriku saat itu terkena serangan oleh monster kegelapan itu, ( paman mengeluarkan air mata ), istriku yang ku banggakan kini telah tiada, oh malangnya aku, Tidaaaaak ( samil meangis paman melihat foto istrinya ), tadinya aku sempat berfikiran untuk membalas dendam namunh, apa yang aku punya, hanya ilmu magic yang sederhana ini, dan belum kuat.

          Sudahlah paman, tak usah bersedih, ujar Lucas, kita akan membalaskannya untuk paman……….aku yakin …………., sudahlah. Aku mau mandi dulu, kalau ada apa-apa bilang padaku ujar paman.

          Semua nampak terharu dengan nasib paman, semua mereung, termasuk Yanuar, terlihat diwajahnya yang semakin memucat, nampak terkena siksaan yang berat.

          Yan……kamu kenapa? Wajahmu pucat, ujar Hermy, namun Yanuar tidak berkata sepatah katapun, lalu Hermi mencoba untuk mendekati, dengan penuh kasih sayang, ia mencoba untuk berbicara seraya dengan perlahan, Yan kamu tidak terima apa yang dialami Paman?ujar Hermy sambil menatapku, ia berbisik.

          Iya…..ucapku, penderitaan paman sama seperti penderitaan yang ku alami. Maksudmu Yan? Kamu ditinggal bapakmu bukan?, bukan itu, bapakku itu meang sudah takdir meninggal. Tapi yang kualami adalah teman, teman diseolah, mengapa mereka selalu menganggapku remeh, menganggap orang yang lemah, bodoh, dan tak berharga diri, sesekali wanita pun mereka menganggapku sepele, seperti pecundang yang pendiam, padahal, aku ingin seperti temanku yang lain, bias tertawa bersama, merasakan cinta, kasih sayang dan yang terpenting ikatan rasa persahabatan. Itu semua sama pahit dan rasanya dalam hati sungguh menyakitkan, seseringkali aku menjauh dari mereka, memang ejekan mereka kepadaku begitu pedih namun itu……….adalah kelebihanku, aku bias diejek.

          Seketika itu Hermy langsung menangis, dan memeluk erat Yanuar, Lucas yang berada disampingnya pun ikut menundukkan kepala. Berhadapan wajahku dengan tepat aku dengan Hermy, jadi kamu Yan……….kamu merasakan siksaan di batinmu selama ini karena teman. ,……………..kamu Yan, kenapa kamu tidak mengatakannya sejak dulu, mungkin aku bias membantumu. Ujar Hermy dalam tangis, Lucaspun akhirnya mendekat saat Hernmy dan Yanuar berpelukan, Yanuar……….memang sungguh pedih Yanh, namun aku dan Hermy adalah sahabatmu Yan, memang aku sungguh bersyukur kepadaku, namun Yan, lihatlah masih ada aku yang mau mempercayaimu yan, aku temanmu, tidak seperti yang kamu bayangkan. Ayolah Yan kita bertiga adalah kesatuan.

          Seketika itu Hermiterdiam, Yanuarpun mengusap tangis diwajah Hermy namun Hermy seolah tak mau, malu dengan Lucas, tiba-tiba Yanuar bangkit dari kursinya menatap jauh keluar jendela.

          Nampak gembira wajah yanuar, seolah pucat telah pudar, memang ini adalah kedahsyatan teman, teman adalah pelita hidup dan penerang hati ini. Lucas akhirnya merangku Yanuar. Kita akan pecahkan teka-teki ini Yan Di dunia Megic ini Yan, bersama.

          Tidak berapa lama, seseorang masuk kedalam rumah itu, orang seukuran kami bertiga, dengan penuh kesenangan, ia masuk entah apa maksudnya, ia melihat kearah kami.

          Hei kalian……………dari negeri mana, nampaknya aku tak pernah melihat suku yang seperti kalian? Ujarnya bingung saat memasuki rumah

           oh iya kami dari negeri……….sebelah, penduduk baru. Ujar Lucas, sambil ragu-ragu, karena Hermy membisik agar jangan mengatakan yang sebenarnya.

          Oh penduduk baru negeri Okina Deills

          Iya itu maksudku, ujar Lucas

          Grek-grek, paman keluar dari kamarnya engan pakaian siap kerjanya. Ia melihat kea rah pemuda itu.

          Alvaro……., ujar paman kepada pemuda itu, ayah…….., lalu merka berpelukan, alvaro kamu kemana saja……., aku dipertintahkan memata-matai negeri Ninja Quertos yah.

          Kamu sekarang jangn keluyuran lagi yach……, ini perkenalkan temanmu, dari negeri sebrang, ini Yanuar, ini Hermyone, dan ini Lucas, ujar paman sambil menunjukkan jarinya, perkenalkan ini Alvaro, anakku yang tadi aku ceritakan.

          Salam kenal……………..ujarnya. (sambil berjabat tangan )

          ditengah hiruk pikuk kota, langkah demi langkah kaki ini menyusuri kota, berempat berjalan melihat pemandangan kota nan indah, disana-sdini magic lah yang ditampakkan oleh para masyarakatnya, mungkin magic adalah sudah kebutuhan dari mereka.

          Hei Alvaro……..panggilannya apa? Ujar Hermy,

          Terserah………mungkin Al. (ujarnya)

          Al kamu sudah duisini selama berapa tahun? Ujar Lucas

          Mungkin sudah 30 tahun, kami sebelumnya dari kota sebelah, kota Naomid Tyuno, ujarnya

          Jadi kita tadi berada di kota Naomid……….tadi.

          Apa kalian dari sana yach, tapi bagaimana caranya kalian melalui gerombolan Homawk, di Ghost Forest  

          Itu karena bapak kamu yang membantu kita……….ujarku

          Terlihat seseorang sedang berlari dengan kencang, lalu ia menembakkan ke pasir sesuatu, entah bagaimana pasir itu berhamburan, lalu di belakangnya terdapat tiga orang yang berpakaian hitam, ala magician, dan berpita biru, dan bertongkat panjang seukuran tubuh. dipakaiannya corak biru mendominasi, mereka mengeluarkan sejernis bola  Dari tangan yang bersinar kemerahan, bola tersebur dilemparkan ke pada orang yang berlari itu, namun katrena pasir mereka , kesulitan. Namun salah satu dari tiga itu, mengeluarkan bola besar dari dari tongkat, lalu melemparkannya, orang yang berlari itu akhirnya terkena ledakan, uang dan perhiasan berhamburan. Banyak orang yang akhirya berkerumun di dekatnya.

          Alvaro………siapa mereka….yang berpakain hitam bercorak biru? Ujarku, sampil mendekat ke tkp

          Itu magecy, dan yang berlari itu adalah pencuri.

          Oh ………………………………itu pencuri.

Jadi itu Magecy? Oh gitu……..iya disini ada satuan pengaman sendiri selain master magician namanya magecy. Jadi kalau di tempat kita polisi……ujar Lucas.

          Mari ku kenalkan lebih jauh tempat ini….., tak erduga banyak sekali yang menggunakan magicnya untuk keperluan sehari-hari, terlihat seorang nenk yang berjalan di atas angina yang nenggumpal, piringan logam untuk transport utama, disini adalah dunia magic……….ujarku bangga. Waw seorang pria sedang bertarung magic, hamburan debu yang berserakan dan api berhembus di dalam debu, memang nampak seru sekali.

          Kalau di desa ini anak-anak maupun remaja memang suka bertarung magic, karena untuk melatih melawan para ninja. Tak heran jika banyak sekali yang berminat mengikuti pelatihan magician.

          Apa tadi katamu……..melawan ninja? Ujar Hermy, iya melawan ninja, ninja adalah salah satu musuh para magician sekarang memang tadinya bersahabat namun apalah yang terjadi hingga seperti sekarang, banyak yang beranggapan bahwa semua pertentangan pulau magician dan pulau ninja dikarenakan pergantian pemimpin atau Hokage istilahnya, hingga mengganti kazekage baru untuk mendampinginya. Sebelumnya saat dipimpin olen Hokage Hirotsu kita tidak ada pertentangan namujn setelah kelamaan akhirnya Hokage itu terbunuh oleh seseorang, yang masih misterius, kemudian digantikan oleh Hokage Socyter yang mana pertentangan dimulai ia keras kepala sekali ternyata ia menginginkan untuk mengasai pulau ini entah apa tujuannya oleh karena itu banyak relawan di pulau ini yang menjadi prajurit tempur.

          Oh jadi pulau magician ini berseteru dengan para Ninja, mungkin in   asyik sekali…….ujar Lucas.

          Tiba disebuah bangunan megah bertingkat dua, entah mengapa kami nampak bingung dengan bangunan megah, yang berada ditengah-tengah lapangan yang luas, dan itu hanya satu bangunan yang bertingkat dua, dan jauh dari pemukiman penduduk.

          Hei Al kenapa bangunan ini memiliki lapangan yang luas, padahal cukuplah jika hanya sepetak, ujar Lucas.

          Itu untuk upacara Holymead setahun sekali……ujarnya dengan tetap bermuka dingin.

          Ini sekolah pusat, sekolah magician, terbilang terkenal didaerah ini, di seantero kota, maupun pulau. Ujar Alvaza

Tiba-tiba terbang seekor burung elang besar, yang ingin menyambar Lucas, burung itu makin mendekat.

          Sial, datang serangan……,ujar Alvaro berbisik, seketika alvaro langsung membalik badan, dilihatnya seekor elang mendekat lalu berubah menjadi api besar.

          Semuanya awas……………………,sambil memeluk Hermy yang akan diserang api.

          Yanuar dan Lucas segera menjatuhkan diri ke tempat jauh, Alvaro bertarung, ia membuka telapak tangannya , mengeluarkan cahaya Hermy dipegangnya erat.

          Hermy apa kamu baik-baik saja,  ia aku baik-baik saja, ia menggunakan ilmu savermoon. (Yang menutupi tubuh dengan cahaya kuning )

          Hermy kamu lari cari ttempat aman, ternyata dia adalah para ninja yang menyusup.

          Rasakan ini pecundang, ioa mengepalkan tangannya, keluarlah sejenis cairan.

          Mereka ada dua orang, ternyata ninja, ninja itu menghindar dengan menghilang dengan gerak cepat.

          Sial mereka curang, baiklah terima ini, alvaro mengubah tangannya menjadi bercahaya, lalu berkelahi dengan ninja dengan gerakan cepat.

          Alvaro punya magic, ujar ku, tak terduga.

Wow dahsyat, itu yang namanya magic, lucas terkesima

Baiklah kau, syutorender. Alvaro terdiam sambil berdiri, tubuhnya mengeluarkan cahaya biru yang semakin membesar, hiaaat, alvaro mengangkat kedua tangannya, sinar biru itu langsung keluar dari tubuhnyadan menyerang para ninja da burung. Ledakan besarpun akhirnya tak terelakkan. Mereka menghilang dengan cepat.

          Waduh-waduh kamar Yanuar berantakan sekali, dia kemana lagi menghilang tanpa ijin, ujar ibu. Ibu Morien melihat kea rah meja belajar, terdapat sebuah bungkusan yang aneh, tak dipikir, ia langsung mennbgambilnya dan membukanya.    

          Apa ini batunya bersinar………….ibu sangat terkejut, diiringi suara burung merpati yang tiba-tiba menutupi batu itu. Dan berkata jangan panic ini adalah batu vulixes. Ibu langsung pingsan di tempat melihat ssemua keanehan.

          Pertarungan akhirnya berakhir, lucas terdiam sambil menekuk lutut. Hermi menghampiri dengan prihatin, Al kamu kenapa? Kamu pucat, aku bawa kamu ke rumah ya? Alvaro terdiam, Hermy lalu memmbawanya dengan senang hati menuju rumah.

          Hei hermi, al kamu hebat ujar ku…………….

          Yanuar, jangan begitu, dia masih lemas, tak berdaya

  Apa!, al kamu kernapa….? Alvaro hanya terdiam sambil pucat, ia mengucapkan sebuah kata “Gerbang terbuka”, Socyter beraksi.

  Al kamu kenapa, apa artinya itu…..? ujar Hermy.

Baiklah nampaknya ia butuh istirahat……….ujarku

Hermy, biar aku saja yang bawa dan lucas. Baiklah…………

                        Malam semakin kelam, oleh redupan lampu, misteri dibalik semuanya belum terkuak , Socyter beraksi dengan keganasannya, memangsa setiap musuh. Purnama menampakkan terang sinarnya, menghembus kasar angina malam ini. Terdiam berselimut dan berfikir ada apa dinalik semmua ini. Mungkin ini adalah sebuah jawaban sebuah cerita yang hilang dari dunia nyata.

          Malam harinya alvaro terbangun, tepat tengah malam dengan nada yang tergesa-gesa ia berccap, bahaya….bahaya….bahaya, membuat semua bangun terutama aku dan lucas, hei al sabarlah, kita cerita santai saja…..memang sebenarmnya kamu ada apa? Ujarku.

          Tak terkira, Yanuar desa kita terkena terror ninja,  ternya Gerbang sudah terbuka , para ninja bersiap menyerang desa ini Yanuar, suara hentakan Alvaro membuat Hermmy dan paman bangun seketika,

          Ada apa Al? ujar paman, ayah gerbang telah terbuka, para ninja akhirnya masuk ke desa.

          Aku tahu Al, tadi mereka sudah cerita, namun setelah tadi sore ayah periksa tak ada yang terbuka di bagian Gerbang Garuda, disana juga masih tertata rapi para penjaga. Mungkin itu warga kita yang menyamar menjadi ninja. Sudah lah Al kamu tenang saja….semua sudah aman. Tiudak ada yang terjadi, kalaupun itu terjadi desa ini juga pastinya sudah panic dan para Master sudah bertindak.

          Alvaro terdiam, termennung.selagi batu Caxzu dan burung Resiva masih ada kita aman.

          Paman Apa itu batu pelindung desa ini? Dan burungnya juga? Ujar Hermy. Iya……Hermy, benar ityu adalah kunci kekuatan desa ini.

          Paman apakah batu itu bersinar terang, dan burungnya burung merp[ati yang bisa bicara?

          Iya tepat sekali Yanuar, memang kamu tahu hal itu dari mana? ah tidak……paman tadi aku Cuma baca dari buku referensi di jalan. Ujarku sambil menutupi semuanya.

          Oh begitu ya, tapi ku kira tak ada yang menjual buku sep[erti itu…….tapi tak palah, bartangkali aada yang iseng membuatnya. Ya udah sekarang kita tidur lagi, ini masih tengah malam, besok pagi kiita harus bergegas ke lapangan, ada Grand opening High Crumzever school.

          Akhirnya semuanya beranjak tidur kembali. Lampu dimatikan suasana hening kembali.

          Lima menit aku tak bisa tidur, ku lihat jendela ternyata diluar sana hhujan deras beraksi dan angina kencang pun mengiringi. Teringat saat itu, saat bulan purnama, jam setengah satu pagi. Kejadian aneh yang nyata. Aku tak bisa mengatakan ini semua, aku khawatir kalau ku katakana desa ini akan panic dan keamanan pun tterancam, aku tidak ingin itu terjadi, keharmonisan seperti haruslah ada terus………….aku pun tak terasa air mata bercucuran membasahi pipi.

          Sudahlah Yan, ternyata itu ya maksudmu sengaja menutupi kejadian yang sebenarnya.

          Hermy, kamu…….kamu tidak tidur, tidak, aku tidak bisa tidur Yan , aku memikirkan kamu. Sebernarnya apa yang kamu alami itu Yan, dan mengapa kita tertarik masuk melewati sebuah buku ini, sebernarnya apa?

          Baiklah Hermy aku akan ceritakan namun kamu harus menyimpannya jangan sampai ini bocor, karena kepanikan desa ini akan muncul.

          Iya yan aku akan jaga, sambil mendekat, hingga berbicara empat mata dengan jarak yang sanat dekat, di jendela.

          Batu itu sebenarnya ada padaku Hermy, batu terang pelindung desa ini, dan batu itu dalam kondisi yang sudah hancur, aku memiliki potongannya dari keutuhan batu itu dirumah, kejadiannya saat malam bulan purnama tiba…………………

          Akhirnya aku ceritakan semmua yang ku alami saat itu, hingga munculnya merpati yang terluka.

          Oh begitu,……aku jadi tahu Yan. Jadi buku ini membawa kita ke mari karena batu yang kamu punya itu beraksi dengan buku ini, namun ada yang masih jadi pertanyaan Yan. Dibuku ini dituliskan bahwa harus ada sebuah penghubung telepati yang bisa membawa ke tempat tejuan?

          Burung itu, burung Merpati Resiva itu, ujar lucas tiba-tiba.

Lucas, kamu ……..kenapa tidak tidur? Ujar ku dan Hermi. Aku tidak bisa tidur karena malam ini adalah malam awalnya muncul misteri. Dan bulan itu menjadi saksi, (sambil menunjuk kearah bulan).

          Kalau begitu tidak ada rahasia di antara kita bertiga sekarang, ujar Hermy serius. Jadi apa yang dikatakan Alvaro benar, desa ini tengah terancam serangan, namun……

          Sebaiknya kita ke sana, ker gerbang itu untuk memastikannya. Aku tak yakin. Ujar Lucas

          Baiklah ayo lewat jendela ini saja, kalau ppintu kita pasti ketahuan.

          Ditengah gelapnya malam, angina dingin berhembus kencang, bisikan daratan yang mendesis membuat suasana menjadi lebih menegangkan, hewan kecil berbunyi nyaring mengisi suasana petang.   

           Langkha demi langkah aku  jalani menuju titik ujung dari desa ini, berpedoman dari ucapan seseorang pedagang sore itu. bahwa gerbang ada di ujung.

          Sambil bersembunyi aku lihat dengan jelas gerbang itu, ternyata gerbang itu besar sekali seperti bendungan, yang berjajar prajurit Magic di atasnya.

          Benar apa kata paman, Yan masih utuh, tidak aka yang rusak sedikitpun, dan penjaganya masih ada. Ujar Hermy

          Tapi apa sebenarnnya yang terjadi………….ujarku. aneh……. Pasti semua ini adfa yang aneh, percayalah ………………………

          Suara seseorang meloncat dari atap rumah keatap rumah terdengar jelas.

          Hei apa kalian dengar itu? Ujar Lucas. Tiba-tiba tepat dihadapan tatapan keatas seseorang meloncat dari atap rumah kea tap rumah lain dengan kecepatan tinggi.

          Dia Alvaro, aku tahu itu. Kanapa kamu bisa tahu Her? Aku memiliki kerlebihan di Penglihatanku ini. Yan

          Dia mungkin juga tak percaya dan merasa aneh akan semua ini, dia mencoba menelusurinya. Tandas hermy.

 

 

 

 

 

 

 

 

PART TWO

“PERJALANAN BERGURU BAG. 1”

“KEDAHSYATAN MASTER”

         

         

                 

                                                                   


TWO

 

          YANUAR MUKHAMMAD

 

            Suasana yang malam yang semakin mencekam, ditambah suara para serigala yang berdengung memecah malam, dinginnya malam dan hanya jangkrik yang berbisik tipis.

          (Di kerajaan) Tuan Hokage, ada sebuah informasi yang di tulis oleh seseorang yang tak dikenal, beliau berpesan agar disampaikan kepada Anda Tuan. Dengan segala hormat ini berupa lembaran kertas. Kata Sunetsu 1

          Baik……ternyata seseorang ada yang mencariku, (sambil memmbaca gulungan kertas tsb.)…………….

 

Diberitahukan

kepada Tuan Agung Hokage ke IX,

Tsuhono Socyter.

 

Saya Holmed Crush G.Mst., ingin bertahukan bahwa beberapa orang dari prajurit anda ( para ninja ) ada yang diam-diam menyerbu kami para magician, apakah artinya ini? Apakah Anda menginginkan peperangan terjadi antara kita? kalau memang iya. Coba balaslah surat ini untuk pertimbangan selanjutnya.

Anak buah Anda, ada pada kami.

Terimakasih

 

          Sial ternyata mereka ketahuan…….aku sudah bilang, jangan sampai ketahuan. Siaaal……!!! ( sambil menggebrakkan tangannya ke meja ).

          Baiklah kita bertarung hanya kau dan aku……? He..he..he… Grand master Magician…….., kau yang ku cari!!! Ha..ha..ha… (tertawa terbahak-bahak)

          Sun balaslah surat ini……..katakan aku akan melawanmu, di gunung Kurahayo………. Saat gerhana mulai !!, baik Tuan.

 

          Esok hari…..suasana sungguh menyejukkan, semilir angina yang halus bergiliran menepis….terasa sangat sejuk, disertai dengan daun-daun yang gugur mengindahkan suasana.

          Terbaguan aku dari tempat tidur aku, melihat ke luar….rupanya mentari telah menyambut, sesegera mungkin aku berdiri dfan bersiap untuk membantu paman mencari kayu untuk di jual….., aku melihat kea rah tempat tidur Hermy dan Lucas, ternyata mereka sudah bangun, jarang2 Lucas bangun pagi, ujarku kagum. Tapi di mana mereka, oh iya mungkin Alvaro………….., aku harus segera ke atas, melihat Alvaro…… dengan segera aku naik tangga langsung ku buka pintu kamarnya, memang semuanya telah pergi…tapi kemana?.  Mungkin di depan…. Kalau begitu aku mandi dan siap2 kerja.

          Terdengar suara orang yang masuk, Hei Lucas….. kamu pasti butuh kayu ini kan……?, ujar Hermy guyon. Tidak perlu aku Cuma butuh kalung ini saja……, itu untukmu. Eh iya Yanuar dimana? Her

Tak tau…. Oh iya tadi aku lupa bangunin…….,

          Udah…udah aku disini, ujarku (sambil memakai baju),  Yan kamu mau kemana? ujar Hermy…., mau kerja memmbantu paman…? Waduh2, nampaknya kabar gembira deh buatmu, gini, tadi pagi Alvaro meminta kita untuk bersekolah di Magician High School yang terkenal itu……. Crumzever  School….., lihat ini Yan aku aku pantaskan pakai pakaian ini….. tadi aku dan Lucas sudah kesana, katanya akan dimulai malam ini……, oh gitu…..biasa saja…? Aku tidak suka meninggalkan paman sendiri…, Apa? Kamu ingin kerja cari kayu ya?ujar Lucas, gak usah basa-basi sekarang cepat kamu ke sana………., untuk apa? Ujarku…

          Udah cepat….Lucas akhirnya menggeret hingga ke depan sekolah. Hei Lucas…udah dibilang aku tidak mau……..!!!, udah sekarang kamu masuk, akan ada Alvaro disana…. Hiat,,,,Lucas mendorongku kuat sekali hingga aku masuk kedalam pintu megah itu….

          Tempat apa ini……? Ku lihat ke ujung ujung dan semua yang ada di dalam ruangan itu, besar dan luas seakale seperti di dunia nyata….. belum ada tempat sebagus ini di dunia ini…….

          Aku berjalan perlahan menelusuri lorong, oh iya Lucas, dia harus ikut juga….. seenaknya saja dia , aku berlari membuka pintu, ternyata pintunya tidak bisa di buka begitu saja, aku tarik dengan seluruh kekuatanku, tapi pintunya tak bergerak sedikitpun. Ada yang mendekat……….

          Ha…ha….ada murid baru….rupanya, percuma buka pintu itu, memerlukan mantra khusus untuk membukanya.

          Kau…..kau…siapa… arwah?

          Aku penjaga pintu ini, namaku drozo……….

          Aku Yanuar

          Kau tahu dimana Alvaro…? Tanyaku

          Alvaro….di di depan, dihadapanmu….

Nampak asap tebal yang mengepul , ternyata Alvaro, dia menggunakan jurusnya….. wow…..tak ku sangka kau bisa itu….

Jangan remehkan aku….Yan. terima ini… alvaro mengeluarkan segitiga cahaya, termalah ini………..!!!

          Apa!!!! Sial……, hiat aku berhasi menghindar, sial ada lagi aku harus menghindar, akh bahuku terkena tembakannya saat menghindar……

          Hei Alvaro…. Apa kau ingin membunuhku… ujarku( sambil memegang bahu kanannya)

          Bukan begitu maksudku Yan……… aku ingin menguji kegesitanmu….. dan kesiapanmu….

          Sial…tapi bukan seperti itu……

Baiklah ku anggap kau bisa jadi murid baru…. Untuk melindungi kota ini. Ayo cepatlah ikuti aku……

          Hei Al…. baiklah.. apa boleh buat… aku ikuti jejak alvaro dengan berlari secepatny, karena ia berlari cepat sekali….mungkin pakai jurus. Untungnya di dunia aku biasa lari pagi dan bermain sepak bola…..

Kurang lebih ada tiga menit berlangsung, alvaro berhenti, ….. hah…hah…..hah…ukh…..ukh….

Kau kecapekan? Tak usah khawatir disini ruangannya…. Ada Grand master disana, coba kau masuk pintu ini…..

          Baiklah….akan ku coba…. Kubuka perlahan pintu itu,  wow ruangannya besar dan luas…….. grek….suara pintu mengagetkanku…

Siapa? Terdengar suara dari atas lantai dua, namun tak ada orangnya…

          Aku….aku…Yanuar…yang kemari ingin belajar ilmu magic…

Tiba-tiba langsung muncul di hadapanku….tidak ada satu detik

Kemarilah…..tatap matakku… oh tidak mungkin…….dia sudah mati ratusan tahun yang lalu,………. Tidak mungkin ada dua Sliver.

Maksud Tuan….? Kau tidak seperti magician yang lain, kau adalah Slivery Magician, pernah ada seorang Sliver namun dia menghilang, kata sebagian orang dia terbunuh saat melawan pasukan Coju, ada yang mengatakan dia lari dan entah sampai sekarang belum ada kabar yang pasti dengan dia, aku tak percaya kalau ada yang mewarisi kekuatan Sliver, berarti kau adalah satu-satunya yang memengang kekuatan Sliver…. Para masterpun tidak ada yang beraliran Slivery.  Kekuatan Sliver mu ada di kekuatan tubuhmu….jika kekuatanmu telah meningkat kamu akan bisa mengambil Dragon Sliver dari tubuh mu…. Sudah sekarang kembali. (sambil berjalan kea rah belakang )

          Tapi apa itu Dragon Sliver…?

Udah kamu akan tahu sendiri nanti, belum saatnya.

Oh iya Tuan aku belum tahu nama tuan?

Namaku Holmed, aku menanti kehadiranmu senin besok. Seketika itu ia langsung menghilang

 Holmed….Grand Master Holmed…keren….

          Matahari terik menyinari rupanya aku menghabiskan berjam-jam di dalam sana, namun tak apa aku menemukan sesuatu yang berharga sekali…… baiklah aku ingin seperti kau Alvaro, supaya aku bisa mengalahkanmua di pertarungan magician….

          Akhirnya sampai di rumah paman…….letih juga, meng lumayan jaraknya….. tapi aku belum makan apapun….pagi ini…

          Itu yanuar…..Yan gimana kabarnya…? Baik2 aja? Tanya Hermy. Yah begitu lah. Pundakmu kenapa berdarah begitu, ah ini jatuh di jalan….., gitu ya….? Sini saya obtain……, tidak usah, aku gak papa, udah ikuti aja apa kataku……kmu itu memang keras kepala ya.. duduk…kamu mau makan? Tanya lucas, ini ambil roti ini, ia melemparkan tepat di tangan kiri.

          Keesokan harinya adalah hari pertama masuk di sekolah, kami berempat berangkat bersama ke sekolah jalan kaki….. aku sudah tidak mengkhawatirkan paman, katanya dia memang lebih baik bekerja sendiri kalau sama-sama ia tidak bisa konsen. BERSAMBUNG

         

 
Make a Free Website with Yola.